tag:blogger.com,1999:blog-74768659326000398052024-02-20T05:48:49.773-08:00madieilaUnknownnoreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-14931023637869769192013-02-18T16:56:00.002-08:002013-02-18T16:56:39.985-08:00KALIMAT “Al Hamdu Lillah”<table border="0" class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td align="left" colspan="2" valign="top" width="70%"><span class="small">Ditulis Oleh: Munzir Almusawa </span>
</td>
</tr>
<tr>
<td class="createdate" colspan="2" valign="top">
Monday, 04 February 2013 </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" valign="top">
<b><center style="font-size: 20px;">
<i style="font-size: 29px;">
</i><br />
Senin, 4 Febuari 2013
</center>
</b><br /><br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
</b>
</div>
<b><i> Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh </i></b><br />
<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
فَحَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ
اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا
الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ
قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ
وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
</b></div>
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, dan
semoga selalu menerangi sanubari kita dengan cahaya cinta dan rindu
kepada-Nya dan kepada nabi-Nya, dan semoga kita selalu diberi kesempatan
untuk berjumpa dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam
tidur atau jaga kita di dunia dan di akhirat, dan semoga setiap kita
telah ditentukan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk dikabulkan
hajat-hajatnya di dunia dan akhirat, diterangi dengan cahaya cinta
Rabbul ‘alamin, diterangi dengan cahaya pengampunan Allah subhanahu
wata’ala, diterangi dengan cahaya kebahagiaan zhahir dan bathin di dunia
dan akhirat, demikian anugerah luhur yang sangat diharapkan dan
didambakan, akan tetapi hal itu berhak diminta kepada Yang Maha Memiliki
segalanya, kepada Yang Maha Mengatur segalanya, kepada Yang Maha
Mencipta segalanya, kepada Yang telah menghamparkan alam semesta dari
tiada, Yang mewujudkan kita di permukaan bumi sebagai hamba-Nya, dan
telah diizinkan untuk masuk ke dalam benteng-Nya, sebagaimana firman-Nya
dalam hadits qudsi :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
لَا إِلهَ إِلّا الله حِصْنِيْ فَمَنْ قَالَهَا دَخَلَ حِصْنِيْ وَمَنْ دَخَلَ حِصْنِيْ أَمِنَ مِنْ عَذَابِيْ
</b></div>
<b><i> “ Laa ilaaha illallah adalah benteng-Ku (Allah), barangsiapa
yang membacanya maka ia telah masuk ke dalam benteng-Ku, dan barangsiapa
yang telah masuk ke dalam benteng-Ku sungguh ia telah aman dari
siksa-Ku”.</i></b><br />
Hadits qudsi tersebut juga diperkuat dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Shahih Al Bukhari :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلّا الله خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
</b></div>
<b><i>“ Barangsiapa yang mengucapkan “Laa ilaaha Illallah” murni (iklhas) dari hatinya maka ia masuk surga”</i></b><br />
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Shahih Al Bukhari:<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
مَن اغْبرَّتْ قَدمَاهُ في سَبِيْلِ اللَّهِ حَرَّمَهُمَا اللَّهُ عَلى النَّارِ
</b></div>
<b><i>“ Barangsiapa yang kedua kakinya terkena debu di jalan Allah, maka Allah haramkan darinya api neraka”</i></b><br />
Hadirin yang dimuliakan Allah<br />
Di malam ini kita masih akan menimba dan mendalami kemuliaan makna kalimat <b>“Al Hamdu Lillah”</b>,
pujian kepada Allah subhanahu wata’ala yang mana dengan memuji-Nya kita
dicintai-Nya dan dihapuskan dosa-dosa dari kita. Puijian kepada Allah
dengan kalimat <b>“ Al Hamdu Lillah”</b>, atau kalimat <b>“Subhanallah”</b> atau dengan memadukan keduanya <b>“Subhaanallah Wabihamdih”</b>
atau yang lainnya. Kalimat Tasbih (Subhanallah) dan Tahmid (Alhamdu
Lillah) memiliki makna yang sama yaitu mengagungkan dan memuji Allah
subhanahu wata’ala. Mensucikan nama Allah dengan mengucap kalimat <b>“Subhanallah”</b> adalah bagian dari pujian kepada Allah subhanhahu wata’ala dan bagian dari ucapan <b>“Alhamdulillah”</b>.
Begitu juga seluruh perbuatan tasyakuran merupakan bagian dari pujian
kepada Allah subhanahu wata’ala atas kenikmatan yang dilimpahkan kepada
kita, Sujud syukur merupakan bagian daripada memuji Allah subhanahu
wata’ala. Maka segala macam perbuatan syukur adalah merupakan pujian
kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan Allah subhanahu wata’ala
melipatgandakan kenikmatan bagi hamba yang memuji-Nya dan bersyukur atas
nikmat yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman-Nya :
<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (إبراهيم : 7 )
</b></div>
<b><i>“Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) bagi kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". ( QS. Ibrahim : 7 )</i></b><br />
Allah subhanahu wata’ala berjanji akan melipatgandakan kenikmatan
untuk hamba jika ia bersyukur. Adapun ungkapan syukur yaitu dengan
memuji Allah subhanahu wata’ala baik berupa perbuatan, ucapan atau
dengan sanubari maka kesemua itu adalah termasuk ke dalam makna kalimat
luhur <b>“Alhamdulillah”</b>. Semoga kita semua di malam hari ini yang telah Allah masukkan ke dalam samudera <b>“Alhamdulillah”</b>,
Allah subhanahu wata’ala melipatgandakan kenikmatan bagi kita dan
menjauhkan segala musibah dari kita zhahir dan bathin di dunia dan di
akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا
الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ( المجادلة : 11 )
</b></div>
<b><i>“ (Niscaya) Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( QS : Al
Mujadilah)</i></b><br />
Sayyidina Abdullah bin Abbas Ra dalam menjelaskan makna ayat ini
beliau berkata bahwa orang yang beriman dan yang memiliki atau menuntut
ilmu akan ditinggikan derajatnya 700 derajat, dimana dalam setiap
derajatnya sejauh 300 tahun perjalanan. Maka selayaknyalah bagi kita
untuk senantiasa memperdalam ilmu, karena semakin dalam ilmu pengetahuan
kita maka akan semakin memahami kemuliaan rahasia-rahasia pujian kepada
Allah subhanahu wata’ala. Maka menjauhi dan meninggalkan perbuatan
maksiat adalah merupakan bagian dari makna kalimat <b>“Alhamdulillah”</b>,
menyesali atas perbuatan-perbuatan dosa adalah merupakan bagian dari
kalimat Alhamdulillah, menyesali setiap kesalahan yang telah lalu serta
ingin memperbaiki diri juga merupakan bagian dari makna kalimat <b>“Alhamdulillah”</b>, maka semua perbuatan luhur berpadu dalam samudera <b>“Alhamdulillah”</b>.
Sebagaimana yang telah kita bahas di majelis yang lalu bahwa ketika
kalimat luhur ini diucapkan maka hal itu akan memenuhi timbangan amal
baik seseorang. Oleh karena itu setiap kalimat yang mengandung pujian
kepada Allah subhanahu wata’ala yang diantaranya adalah kalimat tasbih <b>“Subhaanallah”</b>,
adalah merupakan pujian kepada Allah subhanahu wata’ala karena ucapan
tasbih adalah mensucikan Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu
wata’ala Maha Suci dan tidak butuh untuk disucikan, namun dengan kita
mensucikan nama Allah subhanahu wata’ala maka Allah akan mensucikan
kita, menjauhkan kita dari musibah dan menggantikan musibah yang akan
datang dengan anugerah kenikmatan, Allah akan melimpahkan rizki yang
luas kepada kita. Disebutkan dalam kitab Adab Al Mufrad oleh Al Imam Al
Bukhari dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa
nabiyullah Nuh As berwasiat kepada putra-putranya, dimana diantara
mereka ada yang beriman dan ada yang tidak beriman. Maka ketika akan
wafat, nabiyullah Nuh As berwasiat kepada putra-putranya yang beriman
dengan 2 kalimat yang pertama kalimat <b>“Laa ilaaha Illallah”</b>,
karena kalimat luhur itu jika ditimbang dengan seluruh alam semesta
niscaya kalimat itu akan lebih berat dari semua alam semesta, dan yang
kedua adalah kalimat <b>“Subhaanallah wabihamdihi”</b>, karena kalimat
luhur itu adalah merupakan shalatnya seluruh makhluk Allah subhanahu
wata’ala, dan dari kalimat tersebut Allah subhanahu wata’ala melimpahkan
rizki bagi seluruh makhluk-Nya, rizeki untuk seluruh makhluk-nya
ditumpahruahkan dari rahasia pujian kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Muslim:
<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
إِنَّ أَحَبَّ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ تَعَالَى سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
</b></div>
<b><i>“ Sesungguhnya ucapan yang paling disenangi oleh Allah subhanahu wata’ala adalah Subhaanallahi Wabihamdih”</i></b><br />
Kalimat inilah yang paling disukai oleh Allah subhanahu wata’ala yang mana juga merupakan bagian dari kalimat <b>“Alhamdulillah”</b>.
Maka orang-orang yang mengamalkannya, Allah akan memberikan kepadanya
hal-hal yang ia inginkan, menjadikan cerah hati dan wajahnya, menjadikan
cerah kehidupannya di dunia, wafatnya dan kebangkitannya kelak di
akhirat, sebab ia telah menyukai kalimat yang disukai Allah subhanahu
wata’ala, sehingga Allah subhanahu wata’ala memberikan kepadanya hal-hal
yang ia sukai. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam riwayat Shahih Al Bukhari :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
كَلِمَتانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ
حَبِيْبَتَانِ إلى الرَّحمَن : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ
الله العَظِيم
</b></div>
<b><i>“ Dua kalimat yang ringan di lisan (diucapkan), berat di
timbangan (amal baik), disenangi Allah adalah : Subhaanallah
Wabihamdihi, Subhaanallah Al ‘Azhim”</i></b><br />
Kita perhatikan rahasia kemuliaan di dalam shalat, ketika ruku’ mengucapkan <b>“Subhana rabbiya al ‘azhiim wabihamdihi”</b>, dan ketika sujud mengucapkan <b>“Subhaana rabbiya al a’laa wabihamdihi”</b>.
Maka kalimat tasbih dan kalimat tahmid tidak lepas dari ruku’ dan
sujud ketika shalat, yang merupakan ibadah yang paling luhur. Dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Muslim :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
أقْرَبُ ما يَكُونُ العبدُ مِنْ ربِّه وهُوَ سَاجِدٌ
</b></div>
<b><i>“ Keadaan hamba paling dekat dengan Tuhannya (Allah) adalah ketika ia bersujud”</i></b><br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّي
</b></div>
<b><i>“ Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”</i></b><br />
Adapun bacaan yang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan kepada dalam bersujud adalah bacaan <b>“Subhaana rabbiya al a’laa wabihamdihi”</b>.
Dan tentang kalimat ini telah ditanyakan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam kepada malaikat Jibril As, dan dijelaskan oleh Al Imam
Qurthubi di dalam tafsirnya dengan riwayat yang tsiqah, bahwa malaikat
Jibril As berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
barangsiapa yang bersujud dan mengucapkan <b>“Subhaana rabbiya al a’laa wabihamdihi”</b>, maka Allah subhanahu wata’ala menjawab : <br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
صَدَقَ عَبْدِيْ أَنَا فَوْقَ كُلِّ شَيْئٍ وَلَيْسَ فَوْقِيْ شَيْئٌ ،
أَشْهِدُوْا يَا مَلاَئِكَتِيْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُ وَأَدْخَلْتُهُ
الْجَنَّةَ
</b></div>
<b><i>“ Benar (apa yang diucapkan) hamba-Ku, Aku (kekuasaan,
kekuatan, kemuliaa, keluhuran Allah) diatas segala sesuatu, dan tidak
ada sesuatu diatas-Ku (tidak ada sesuatu apapun yang mampu menandingin
kekuasaan, kekuatan, keluhuran atau keagungan Allah)”,</i></b><br />
Inilah diantara rahasia kemuliaan dari kalimat luhur <b>“Subhaana rabbiya al a’laa wabihamdihi”</b> di dalam sujud, dan merupakan bagian dari kemuliaan kalimat <b>“Alhamdulillah”</b>. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda riwayat Shahih Al Bukhari:<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحْمْدِهِ فِي اليَوْم مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وإنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ
</b></div>
<b><i>“ Barangsiapa yang mengucapkan “Subhaanallah Wabihamdih” dalam
sehari sebanyak 100 kali, maka dosa-dosanya akan dihapus (oleh Allah)
walaupun seperti buih di lautan” </i></b><br />
Demikian agungnya rahasia kemuliaan rabbul ‘alamin yang dilimpahkan kepada kita di dalam samudera kalimat <b>“Alhamdulillah”</b>,
yang merupakan kalimat yang sangat singkat namun tersimpan di dalamnya
rahasia-rahasia yang agung zhahir dan bathin di dunia dan di akhirat,
penuntun kepada kesucian serta menjadi modal besar untuk mencapai
keridhaan dan cinta Allah subhanahu wata’ala.<br />
Hadirin yang dimuliakan Allah<br />
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan kepada kita, dengan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
مَنْ لم يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرِ اللَّهَ
</b></div>
<b><i>“Barangsiapa yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia, maka ia tidak/belum bersyukur kepada Allah” </i></b><br />
Maka jangan samapi kita memuji Allah subhanahu wata’ala namun
melupakan makhluk-Nya. Karena belumlah bersyukur secara sempurna
seorang hamba kepada Allah subhanahu wata’ala, jika mereka belum
berterima kasih kepada manusia. Terdapan belasan riwayat dalam hadits
ini,, yang diantaranya diriwayatkan oleh Al Imam Thabrani dan lainnya
dengan makna yang sama yaitu belumlah sempurna syukur seorang hamba
kepada Allah jika ia belum bersyukur (berterima kasih) kepada manusia.<br />
Maka jelaslah dari makna hadits ini bahwa pujian kepada manusia
adalah bagian dari rasa syukur kepada Allah subhanahu wata’ala, bagian
dari pujian kepada Allah subhanahu wata’ala. Sehingga memuji kepada
hamba-hamba Allah yang mulia dan shalih yang menjadi pengantar menuju
kenikmatan yang Allah berikan kepada seseorang adalah bagian dari syukur
kepada Allah subhanahu wata’ala. Maka belum sempurna syukur dan pujian
kita kepada Allah subhanahu wata’ala, walaupun dengan ribuan tahun
beribadah, sebelum kita berbakti kepada kedua orang tua kita, karena
merekalah yang menjadi perantara bagi kehiduapan kita. Sehingga belum
sempurna kita memuji Allah subhanahu wat’ala, jika kita belum berterima
kasih kepada makhluk yang menjadi perantara dan mengantar kita kepada
keridhaan Allah subhanahu wata’ala, sayyidina Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.<br />
Maka semoga Allah subhanahu wata’ala memberi hidayah orang-orang yang
berpendapat bahwa pujian kepada makhluk adalah perbuatan syirik dan
kultus. Sungguh hal ini justru memutuskan makna syukur kepada Allah
subhanahu wata’ala, dengan dalil yang jelas riwayat Shahih Al Bukhari
dimana ketika orang-orang quraisy mencaci beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam, sehingga membuat para shahabat merasa sedih, kemudian beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam berkata bahwa mereka (kuffar quraisy) telah
menamakan beliau <b style="font-size: 20px; text-align: right;">مذمم</b> : <b>Mudzammam</b> (yang banyak dicaci atau dicela), namun namaku adalah <b style="font-size: 20px; text-align: right;"> محمد</b> : <b>Muhammad </b>( yang banyak dipuji ).<br />
Demikianlah hamba yang paling banyak dipuji dan paling berhak dipuji dan paling terpuji yaitu makna dari kalimat <b>“Muhammad”</b>.
Maka kalimat ini menjadi dalil yang shahih dan jelas bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri yang memperbolehkan kita ummatnya
untuk memuji beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam telah diberi nama <b>“Muhammad”</b> yaitu
orang yang banyak dipuji oleh seluruh makhluk dan banyak dipuji oleh
pencipta seluruh makhluk, Allah subhanahu wata’ala. Maka pujian kepada
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bentuk daripada kesempurnaan
syukur kepada Allah subhanahu wata’ala. Maka terputuslah rahasia makna <b>“Alhamdulillah”</b>
dan kemuliaannya tanpa kita mencintai sayyidina Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam. Sebagaimana sabda beliau shallall ahu ‘alaihi wasallam
:<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حتى أَكُونَ أَحَبَّ إليه مِنْ وَلَدِه وَوَالِدِه وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
</b></div>
<b><i>“ Tidak beriman (dengan iman yang sempurna) salah seorang
diantara kalian, hingga aku lebih dicintainya daripada anaknya dan kedua
orang tuanya, serta dari semua manusia”</i></b><br />
Maka kesempurnaan iman seseorang adalah dengan melebihkan sang nabi
untuk dicintai dari seluruh makhluk Allah subhanahu wata’ala. Sampai
disini sedikit telah kita fahami rahasia samudera kemuliaan kalimat <b>“Alhamdulillah”</b>
dari kitab Ar Risaalah Al Jaamiah yang ditulis oleh Hujjatul Islam
wabarakatul anam Al Imam Muhammad bin Zen Al Habsyi Ar, yang dikatakan
oleh gurunya yaitu Hujjatul Islam Al Imam Abdullah bin ‘Alawy Al Haddad
sahib Ar Raatib Ar, beliau berkata bahwa salah satu muridnya yang sampai
derajat ilmu syariatnya kepada Al Imam As Syafii adalah Al Imam Ahmad
bin Zen Al Habsyi. Begitu juga rahasia kemuliaan sanad keguruan adalah
merupakan wujud syukur kepada Allah subhanahu wata’ala, dan agar
sempurna syukur kita kepada Allah subhanahu wata’ala maka selayaknya
kita berpegang kepada tuntunan guru-guru kita sehingga rantai yang
tersambung kepada guru-guru mereka sampai kepada pemimpin para guru,
sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, menjadi rantai kokoh
yang tidak akan dapat diputus.<br />
Hujjatul islam Al Imam Abdullah bin ‘Alawy Al Haddad, beliau berkata : <b>“Walaupun mereka mengecewakan kami, kami tidak akan mengecewakan mereka”</b>,
demikian perkataan beliau kepada murid-muridnya dan kepada ummat ini,
jika demikian mulia akhlak Al Imam Abdullah bin ‘Alawy Al Haddad maka
terlebih lagi sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah
digelari oleh Allah subhanahu wata’ala sebagai Rauuf Rahiim (Yang
berlemah lembut dan berkasih sayang) kepada hamba-hamba yang beriman,
sebagaimana firman-Nya :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا
عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ ( التوبة :
128 )
</b></div>
<b><i>“Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari
kalian sendiri, yang teras berat terasa baginya penderitaan kalian,
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, sangat
berlemah lembut dan penyayang terhadap orang-orang mukmin”. ( QS : At
Taubah : 128 )</i></b><br />
Selanjutnya kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala, semoga
Allah mencukupkan musibah dari kita zhahir dan bathin, dari wilayah
kita, bangsa kita, serta seluruh wilayah muslimin muslimat di barat dan
timur, semoga Allah subhanahu wata’ala mengangkat segala penyakit yang
menimpa kita dan semua saudara kita zhahir dan bathin, allahumma amin.</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-50097477110281622442012-12-09T19:21:00.000-08:002012-12-09T19:23:16.070-08:00HABIB MUNZIR_SANAD MAHABBAH<table border="0" class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td align="left" colspan="2" valign="top" width="70%"><span class="small">Ditulis Oleh: Munzir Almusawa </span>
</td>
</tr>
<tr>
<td class="createdate" colspan="2" valign="top">Wednesday, 14 November 2012 </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" valign="top"><b></b><br />
<center style="font-size: 20px;">
<b>
<i style="font-size: 29px;">
B</i>erwudhu Saat Tergesa-gesa<br />
Senin, 05 November 2012
</b></center>
<b>
</b>
<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَرْسَلَ إِلَى رَجُلٍ، مِنْ الْأَنْصَار،ِ فَجَاءَ
وَرَأْسُهُ يَقْطُرُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : لَعَلَّنَا أَعْجَلْنَاكَ، فَقَالَ نَعَمْ، فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا أُعْجِلْتَ، أَوْ
قُحِطْتَ، فَعَلَيْكَ الْوُضُوءُ
</b></div>
<b>(صحيح البخاري)</b><br />
<b><i>“Dari Abu Sa’id Al Khudriy ra: Sungguh Rasulullah SAW mengutus
untuk memanggil seorang Anshar, maka ia datang dengan wajah yang masih
basah dan bertetesan air, maka berkata Nabi SAW: “Tampaknya kami telah
membuatmu tergesa gesa?”, ia berkata benar, maka bersabda Nabi SAW: jika
kau tergesa gesa maka cukup bagimu wudhu” (untuk sementara sebelum
mandi). (Shahih Bukhari)</i></b><br />
<b><i>Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh</i></b><br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ
اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا
الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ وَفِي
الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ
بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ
وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
</b></div>
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur,
Yang Maha Memiliki dan melimpahkan kebahagiaan dengan kehendakNya kepada
makhluk-makhlukNya sepanjang waktu dan zaman, maka hamba-hambaNya
melewati kehidupan dan pasti akan menemui kematian. Kehidupan dunia yang
fana dan kehidupan akhirat yang kekal adalah milik Allah subhnahu
wata’ala Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi. Yang mana dengan mengingatNya
seorang hamba akan terangkat kepada tangga keluhuran yang lebih tinggi,
yang dengan mengingatNya maka seseorang akan semakin terang benderang
dengan cahayaNya, cahaya hidayah, cahaya pengampunan, cahaya bimbingan,
cahaya kemudahan, cahaya keluhuran, cahaya kasih sayangNya, cahaya
cintaNya, cahaya kelembutanNya, cahaya kebahagiaan dunia dan akhirat
yang milikNya, cahaya keridhaanNya, cahaya kenikmatanNya, cahaya
rahmatNya yang menaungi hamba-hambaNya yang ingin dekat kehadiratNya,
maka anugerah-anugerahNya telah siap ditumpahkan untuk mereka di dunia
dan akhirat, pengampunan dilimpahkan, keluhuran dilimpahkan, kemuliaan
dilimpahkan, kemudahan dilimpahkan, demikianlah keagungan Sang pemilik
kerajaan langit dan bumi, Allah subhanahu wata’ala. Nama Yang Maha
Beriwabawa, dan nama paling berhak diingat dari semua nama, Yang paling
banyak pemberiannya dari yang lainnya. Sungguh beruntung hamba yang
senantiasa mengingat dan merenungkan keagunganNya, senantiasa merindukan
kelembutan dan kasih sayangnya, namun demikian tidak berarti meremehkan
kemurkaanNya, karena Allah juga memiliki kemurkaan, Allah memiliki
siksaan, Allah memilki musibah di dunia, musibah di alam kubur, dan
musibah di akhirat, Akan tetapi Allah subhanahu wata’ala Yang Maha
Lembut telah menenangkan hamba-hambaNya dengan firmanNya dalam hadits
qudsi riwayat Shahih Al Bukhari :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
إِنَّ رَحْمَتِيْ تَغْلِبُ غَضَبِيْ
</b></div>
<b><i>“ Sesungguhnya rahmatKu (kasih sayang) mengalahkan kemurkaanKu”</i></b><br />
Terbukti dengan pengampunanNya atas dosa-dosa hamba yang ingin
bertobat, terbukti pula dari balasan dari setiap perbuatan baik hamba
yang dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali lipat bahkan lebih,
sedangkan balasan dari perbuatan dosa hanya dicatat dengan 1 dosa.
Tentunya kelembutan dan kasih sayang Allah subhanahu wata’ala 10 hingga
700 kali lipat bahkan lebih dibandingkan kemurkaanNya. Maka beruntunglah
mereka yang selalu berada di gerbang kemuliaan dan keridhaan Allah,
yaitu senantiasa berada dalam perbuatan yang diridhai Allah subhanahu
wata’ala, namun kerugian yang besar bagi mereka yang memilih pintu
kemurkaan Allah subhanahu wata’ala, yaitu kerugian di dunia dan akhirat,
sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
مَنْ كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ ثَوَابُ الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
</b></div>
<b> ( النساء : 134 )</b><br />
<b><i>“Barang siapa yang meninginkan pahala di dunia saja (maka ia
merugi), karena Allah memilki pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat”. ( QS.An Nisaa : 134 )</i></b><br />
Allah subhanahu wata’ala lebih kaya raya dari segala sesuatu yang
didambakan oleh hamba-hambaNya, Allah subhanahu wata’ala Maha Mampu
membalas dan memberi sesuatu lebih dari yang diinginkan seorang hamba.
Jika yang diinginkan seseorang hanyalah balasan di dunia, sungguh ia
merugi karena Allah subhanahu wata’ala memiliki balasan di dunia dan di
akhirat. Maka Allah murka kepada hamba yang hanya meminta balasan di
dunia saja, karena yang ia dambakan hanyalah kenikmatan yang bersifat
sementara, sedangkan Allah subhanahu wata’ala memiliki kenikmatan dunia
yang fana, dana memiliki kenikmatan akhirat yang kekal karena semua
kenikmatan adalah milik Allah subhanahu wata’ala dan diberikan kepada
semua yang dikehendakiNya. Oleh sebab itu mintalah dan memohonlah kepada
Allah agar memberikan kepada kita balasan di dunia dan akhirat.<br />
Hadirin yang dimuliakan Allah<br />
Saat ini kita masih berada dalam bulan-bulan haram (mulia) yaitu bulan
Dzulhijjah, dimana beberapa hari lagi kita akan berpisah dengan bulan
mulia ini. Pahala ibadah yang dilakukan di bulan-bulan haram
(Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) lebih besar dibandingkan
dengan pahala ibadah di bulan-bulan lainnya, kecuali bulan Ramadhan.
Mengapa bulan Ramadhan tidak disebut sebagai bulan haram, karena bulan
Ramadhan lebih agung dari bulan-bulan haram. Adapun bulan-bulan haram
ini, pada mulanya Allah subhanahu wata’ala mengharamkan peperangan di
bulan-bulan tersebut, namun jika diperangi oleh musuh pada bulan-bulan
tersebut maka hal tersebut diperbolehkan untuk membela diri, meskipun
berada pada bulan haram. Saat ini kita masih berada di penghujung bulan
Dzulhijjah, dan pahala dari setiap perbuatan baik di bulan ini sangat
besar dibanding bulan-bulan lainnya. Dan beberapa hari lagi bulan
Dzulhijjah akan berakhir namun kita akan menghadapi bulan Muharram, yang
termasuk juga bulan haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
memperbanyak ibadah di bulan-bulan haram, lebih daripada ibadah di
bulan-bulan lainnya, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih
lagi memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan. Disebutkan dalam riwayat
ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat, sayyidina
Mu’adz bin Jabal Ra terus menerus mengalirkan air mata tiada henti, maka
para sahabat dan tabi’in bertanya kepada sayyidina Mu’adz bin Jabal : <b><i>“Wahai Mu’adz apa yang membuatmu terus menerus menangis?”,</i></b> sayyidina Mu’adz bin Jabal berkata : <b><i>“Bagaimana
air mataku bisa berhenti mengalir, sedangkan kelak di akhirat aku harus
mempertanggung jawabkan dihadapan Allah atas setiap nikmat-nikmatNya
kepadaku, hingga celak mata yang aku gunakan, bahkan setiap debu yang
menyentuh tangan dan kakiku”.</i></b> Demikianlah kepribadian
sayyidina Mu’adz bin Jabal, seorang sahabat yang sangat dicintai oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana beliau shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda kepada sayyidina Mu’adz bin Jabal Ra :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
يَا مُعَاذُ إِنِّي أُحِبُّكَ في اللهِ فَقُل دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ :
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
</b></div>
<b><i>“ Wahai Mu’adz sungguh aku mencintaimu karena Allah, maka
ucapkanlah setiap selesai shalat “ Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa
syukrika wa husni ‘ibaadatik ( Wahai Allah bantulah aku untuk berdzikir
kepadaMu, dan bersyukur kepada Mu, dan menyempurnakan ibadah kepada Mu)”</i></b><br />
<span style="color: lime;"><b>Sanad Mahabbah</b></span> ini hingga malam ini masih teruntai kepada kita, yang
disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada
sayyidina Mu’adz bin Jabal, yang kemudian beliau sampaikan kepada
murid-muridnya, kepada para imam madzhab hingga sampai kepada guru-guru
kita kemudian sampai kepada kita. Hadits ini disebut dengan sanad
mahabbah (cinta) dari dan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Malam ini saya ijazahkan sanad mahabbah ini dari guru mulia
kita Al musnid Al Habib Umar bin Salim Al Hafizh dari guru-guru beliau
yang bersambung kepada sayyidina Mu’adz bin Jabal, dan bersambung kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, saya ucapkan : “Saya mencintai
kalian karena Allah, maka ucapkanlah setiap selesai melakukan shalat : <br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
</b></div>
<b><i>“Wahai Allah bantulah aku untuk berdzikir kepadaMu, dan bersyukur kepada Mu, dan menyempurnakan ibadah kepada Mu”.</i></b><br />
Katakanlah : “ Qabilnaa Al Ijaazah ( Kami terima ijazahnya )”.
Perlu lebih diperjelas akan ijasah ini bahwa doa tersebut bukanlah hal
yang wajib dilakukan atau dibaca setiap selesai melakukan shalat fardhu,
namun jika kita mengingatnya dan ada kesempatan maka selayaknya tidak
kita tinggalkan, jika ada ‘udzur atau terlupa maka sebaiknya di qadha’
agar memperkuat ikatan cinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
kepada kita. Maksud dari ijazah disini adalah ijazah sanad, ijazah
silsilah hadits, atau ijazah dzikir yaitu izin dari seorang guru kepada
muridnya untuk mengamalkan sesuatu, dimana sang guru telah mendapatkan
izin dari gurunya untuk mengamalkan hal tersebut. Sebagian dari amalan
tidak perlu lagi dengan ijazah, namun dengan ijazah akan menjadi lebih
kuat rantai yang menyambungkan cinta kita kepada sayyidina Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga sampailah rahasia kecintaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kita. Adapun rantai
mahabbah ini tidak bisa terputus dalam kehidupan dunia hingga akhirat,
maka kita akan selalu berada dalam rantai mahabbah ini, sebab rantai
mahabbah yang terkuat ini tidak akan dapat diputus dengan apapun kecuali
dengan kekufuran. Semoga kelak di hari kiamat kita tetap berada dalam
ikatan rantai orang-orang yang mencintai dan dicintai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, amin allahumma amin. Ketahuilah bahwa
cinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ummatnya tidak akan
pernah terputus kecuali dengan kekufuran.<br />
Hadirin yang dimuliakan Allah <br />
Disebutkan dalam sebuah riwayat dan disampaikan oleh guru mulia Al
Musnid Al Habib Umar bin Hafizh dalam kitab beliau yang berjudul <b><i>“Qabas An Nuur Al Mubiin”, </i></b>
bahwa barangsiapa yang tidak peduli dari mana ia mendapatkan
rizeki apakah itu halal atau haram, maka orang yang seperti ini Allah
subhanahu wata’ala juga tidak peduli ia akan masuk ke dalam api neraka
dari pintu yang mana, dan seluruh pintu neraka akan memanggil namanya.
Dan tentunya kita selalu menjauhi hal-hal yang haram, namun terkadang
kita masih banyak dan sering terjebak dalam hal-hal yang syubhat, yaitu
sesuatu yang belum jelas akan halal atau haramnya. Sebagai contoh dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mengkonsumsi ayam, akan tetapi apakah
kita yakin bahwa ayam tersebut disembelih dengan menyebut nama Allah,
atau bisa jadi ayam tersebut adalah ayam tiren (mati kemarin) yang
merupakan bangkai. Di zaman sekarang ayam tiren sudah banyak tersebar
terlebih lagi di Ibukota. Di pasar Induk dalam setiap harinya ratusan
ribu ayam yang di supply ke sana, dan dari ratusan ribu ayam tersebut
tentunya tidak menutup kemungkinan ratusan diantaranya yang merupakan
bangkai. Sebab ayam-ayam tersebut didatangkan dari berbagai tempat yang
jauh dari Bogor, Cianjur, Bandung dan lainnya, dimana 1000 atau 500 ekor
ayam dapat dimasukkan ke dalam satu truk yang tentunya ada diantara
ayam-ayam tersebut yang mati karena terhimpit atau sebab lainnya. Maka
jika ratusan ribu yang di supply ke pasar Induk tentunya berjumlah
ratusan ekor ayam yang merupakan bangkai. Namun di pasar Induk ayam-ayam
bangkai itu masih juga dijual meskipun dengan harga yang murah, karena
banyak orang yang membelinya untuk makanan hewan-hewan yang
dipeliharanya. Akan hal ini banyak disalahgunakan oleh kebanyakan para
penjual, sehingga agar tidak terlihat bahwa ayam tersebut adalah bangkai
maka diantara mereka menggunakan cara dengan melumuri ayam bangkai
tersebut dengan kunyit supaya ayam itu tetap berwarna kuning. Lantas
bagaimana solusinya?, saat ini kita sedang memakmurkan penjualan ayam
potong yang jelas-jelas disembelih dengan nama Allah di saat membeli,
hingga penjual mengulitinya dan kemudian memberikannya kepada pembeli.
Penjualan ayam potong seperti itu sudah dapat kita temui di beberapa
tempat di Jakarta. Namun bukan berarti haram hukumnya jika kita membeli
ayam potong yang biasa dijual dipasar, namun karena kita tidak
mengetahui apakah ayam tersebut disembelih dengan cara yang sesuai
dengan syariat Islam atau tidak, dan jika ternyata ayam tersebut adalah
bangkai maka orang yang mengkonsumsinya telah terkena barang yang
syubhat. Bagaimana mengetahui bahwa hal tersebut syubhat?, hal itu dapat
kita ketahui misalnya ketika tiba-tiba kita merasa berat atau enggan
dan malas melakukan ibadah yang sudah terbiasa kita lakukan, maka salah
satu dari penyebabnya adalah mungkin dari makanan syubhat yang telah
masuk ke dalam tubuh kita.<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah<br />
Hadits yang kita baca menjelaskan bahwa sayyidina Abu Sa’id Al Khudri Ra
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memanggil
seseorang dari kaum Anshar, kemudian orang tersebut datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan terburu-buru dan terlihat
air menetes dari rambut dan wajahnya, lantas Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam berkata : <b><i>“Sepertinya aku telah membuatmu terburu-buru”,</i></b> lalu ia menjawab : <b><i>“Betul wahai Rasulullah”,</i></b>
ternyata orang tersebut ketika dipanggil oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam ia dalam keadaan junub dan segera mandi
dengan cepat kemudian menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : <b><i>“Jika engkau tergesa-gesa maka cukuplah dengan berwudhu”. </i></b>
Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani menjelaskan bahwa yang dimaksud
dalam hadits ini bukan berarti tidak perlu mandi junub, akan tetapi jika
seseorang dalam keadaan tergesa-gesa karena suatu hal dan belum sempat
mandi, maka cukuplah dengan berwudhu dulu. Sebagaimana yang juga
dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika suatu
malam beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadaan maka beliau
tidak langsung mandi namun dengan berwudhu saja, bahkan ketika di musim
yang sangat dingin beliau hanya melakukan tayammum, kemudia kembali
tidur dan melakukan mandi di waktunya mandi. Adapun orang tersebut
tergesa-gesa karena dipanggil oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dan ia tidak ingin menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam keadaan junub. Sebagaimana juga yang diperbuat oleh
sayyidina Abu Hurairah Ra, dimana suatu ketika ia bertemu dengan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di salah satu gang di pasar,
namun Abu Hurairah pergi dan menjauh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, keemudian setelah beberapa saat Abu Hurairah datang ke rumah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam berkata : <b><i>“Wahai Abu Hurairah, mengapa engkau menghindar dan menjauh ketika melihatku di pasar?”,</i></b> maka Abu Hurairah menjawab : <b><i>“karena ketika itu aku dalam keadaan junub wahai Rasulullah, dan aku tidak ingin berhadapan denganmu dalam keadaan junub”</i></b>
, demikianlah perbuatan para sahabat yang sangat mencintai dan
memuliakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Begitu juga
perbuatan pria Anshar tersebut yang tidak ingin berjumpa dengan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadaan junub, sehingga ia
terlebih dahulu mandi kemudian keluar menghadap Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dalam keadaan rambut dan wajahnya yang masih sangat
basah sehingga air menetes darinya. Dan hal tersebut adalah perintah
dari Allah subhanahu wata’ala yaitu untuk segera menjawab panggilan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika dipanggil, sebagaimana
firmanNya subhanahu wata’ala :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
</b></div>
<b>الأنفال : 24 )</b><br />
<b><i>“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan
Rasulullah apabila ia menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan
(keluhuran) kepada kalian”. ( QS. Al Anfal : 24 )</i></b><br />
Maka panggilan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga merupakan
panggilan dari Allah subhanahu wata’ala, karena beliau shallallahu
‘alaihi wasallam adalah utusan Allah subhanahu wata’ala, dan Allah
subhanahu wata’ala telah berfirman :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى ، إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
</b></div>
<b>لنجم : 3-4 )</b><br />
<b><i>“Dan tiadalah yang diucapkannya ( Nabi Muhammad) itu menurut
kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya)”. ( QS.An Najm : 3-4 )</i></b><br />
Oleh sebab itu menjawab atau mendatangi panggilan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam hukumnya adalah wajib. Sehingga ketika
seorang sahabat sedang melakukan shalat, dan ketika itu dipanggil oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ia segera mendatangi
panggilan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan dijelaskan oleh
Al Imam As Syafi’i dan sebagian imam madzhab lainnya bahwa ketika
seseorang sedang melakukan shalat dan di saat itu dipanggil oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian ia menjawab panggilan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atau melaksanakan perintah
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian ia kembali melakukan
shalatnya, maka hal tersebut tidak membatalkan shalatnya, karena
perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah perintah dari
Allah subhanahu wata’ala. <br />
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling
lemah lembut, ramah dan bijaksana dari semua manusia, dan memang
diperintah oleh Allah subhanahu wata’ala untuk berlemah lembut. Dan
kelembutan Allah subhanahu wata’ala disampaikan melalui sosok sayyidina
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang berbicara dan menyampaikan
hal itu kepada hamba-hambaNya. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari
dan riwayat lainnya dimana ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam melihat seorang anak kecil yang sedang berjalan sendiri, maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil anak kecil itu dan
berkata :<b><i> “Apakah anak kecil ini mempunyai ibu?”,</i></b>
kemudian seorang wanita keluar dari kemahnya tergopoh-gopoh ( yang
ternyata bocah kecil itu adalah anaknya yang telah hilang) sambil
menangis dan berkata : <b><i> “dia adalah anakku”, </i></b>
kemudian wanita itu memeluk anaknya dengan penuh rasa gembira, sehingga
para sahabat yang melihat hal tersebut mereka pun menangis haru melihat
kecintaan seorang ibu kepada anaknya. Kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam berkata :<b><i> “Apa yang membuat kalian takjub dan menangis?”, </i></b> sahabat berkata :<b><i> “Kecintaan wanita itu kepada anaknya membuat kami terharu sehingga kami menangis”,</i></b> lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :<b><i>
“Sugguh Allah subhanahu wata’ala lebih menyayangi dan mencintai
hamba-hambanya daripada kecintaan dan kasih sayang wanita itu kepada
anaknya”.</i></b> Juga diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita kepada para sahabat,
jika ada seseorang yang mengumpulkan seluruh hartanya dalam satu
tunggangan, onta, keledai atau hewan tunggangan lainnya, kemudian ia
pergi dengan membawa hewan tunggangan tersebut, dan di suatu tempat ia
berhenti untuk beristirahat atau tidur sejenak, lalu ketika ia bangun
dari tidurnya ia tidak mendapati hewan tunggangannya yang di atasnya
terdapat semua harta bendanya, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bertanya kepada para sahabat : <b><i>“Bagaimanakah kesedihan yang dirasakan oleh orang tersebut?”,</i></b> sahabat menjawab : <b><i>“Pastilah ia merasa sangat sedih wahai Rasulullah”. </i></b>Lantas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melanjutkan ceritanya ;
kemudian lelaki tersebut mencari hewan tunggannnya itu ke mana-mana
sampai ia kelelahan namun tidak juga ia menemukannya, hingga ia duduk
dan tertidur karena kelelahan, dan ketika ia terbangun dari tidurnya ia
mendapati hewan tunggannnya itu berada dihadapannya, maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam kembali bertanya kepada para sahabat :<b><i> “Bagaimana kegembiraan lelaki tersebut?”,</i></b> sahabat menjawab : <b><i>“Pastilah ia merasa sangat senang dan gembira wahai Rasulullah”,</i></b> maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabada : <b><i>“
Sungguh Allah lebih gembira dari kegembiraan orang tersebut ketika
mendapati hambaNya yang berdosa kemudian bertobat dan kembali kepada
Allah”.</i></b> Demikianlah rahasia kelembutan dan kasih sayang Allah
subhanahu wata’ala kepada hamba-hambaNya. Sungguh Allah subhanahu
wata’ala sangat menyambut hamba-hambaNy yang ingin meninggalkan kehinaan
menuju tangga-tangga keluhuran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, dan terdapat lebih dari 20 riwayat, diantara riwayat tersebut
terdapat dalam Shahih Al Bukhari, yaitu jika seseorang sedang sakit
sehingga ia tidak dapat melakukan perbuatan ibadah yang biasa ia lakukan
ketika dalam keadaan sehat, maka Allah subhanahu wata’ala memerintah
kepada malaikat untuk mencatat baginya pahala perbuatan baik (ibadah)
sebagaimana yang dilakukannya ketika ia dalam keadaan sehat. Seperti
jika seorang yang sedang sakit tidak mampu melakukan shalat dengan
berdiri, atau tidak dapat melakukan ibadah-ibadah lain seperti shalat
tahajjud, atau puasa sunnah dan lainnya dari ibadah-ibadah yang biasa
dilakukan ketika ia dalam keadaan sehat, maka Allah subhanahu wata’ala
memerintah malaikat untuk mencatat baginya pahala perbuatan-perbuatan
yang ditinggalkannya sebab ia sakit, seperti pahala perbuatan yang ia
kerjakan dalam keadaan sehat. Demikian rahasia kelembutan dan kasih
sayang Allah subhanahu wata’ala terhadap hamba-hambaNya. Selanjutnya
kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala semoga Allah melimpahkan
rahmat dan keluasan zhahir dan bathin, melimpahkan kepada kita
kemudahan di dunia dan akhirat, untuk wilayah kita, bangsa kita, dan
seluruh ummat Islam di barat dan timur, amin allahumma amin.</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-88160526494939862572012-12-09T19:17:00.002-08:002012-12-09T19:17:50.385-08:00HABIB MUNZIR _TAUSIYAH<table border="0" class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td align="left" colspan="2" valign="top" width="70%"><span class="small">Ditulis Oleh: Munzir Almusawa </span>
</td>
</tr>
<tr>
<td class="createdate" colspan="2" valign="top">
Thursday, 06 December 2012 </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" valign="top">
<b><center style="font-size: 20px;">
<i style="font-size: 29px;">
T</i>arbiyah Dalam Keluarga<br />
Senin, 26 November 2012
</center>
</b><br /><br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
قَالَ ماَ لِكُ بْنُ الْحُوَيْرِ قَالَ لَنَ رسول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَعَلِّمُوهُمْ.
</b></div>
<b>(صحيح البخاري)</b><br />
<b><i>Berkata Malik bin Alhuwairits, bersabda pada kami Rasulullah
SAW :”Kembalilah pada keluarga kalian, dan ajarilah mereka (Shahih
Bukhari)</i></b><br />
<b><i>Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh</i></b><br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ
اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا
الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ وَفِي
الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ
بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ
وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
</b></div>
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur,
Yang Maha Menerangi jiwa hamba-hambaNya sehingga bersih dari
penyakit-penyakit hati. Betapa banyak manusia yang memperhatikan
penyakit-penyakit yang zhahir dan senantiasa berusaha mengobatinya
sehingga sembuh dari penyakit tersebut, dan tanpa disadari jiwa atau
hatinya barangkali penuh dengan penyakit yang sangat berbahaya, dimana
penyakit tersebut dapat mengikis amal-amal baik yang ia kerjakan dalam
kehidupannya, dan jika hal ini terjadi maka seseorang telah dan akan
berada dalam kerugian yang kekal. Maka senantiasa kita memohon kepada
Allah Yang Maha menyembuhkan segala penyakit yang zhahir dan yang bathin
agar menyembuhkan penyakit-penyakit itu dari diri kita. Sungguh Allah
Maha Melihat kita semua yang hadir di malam hari ini sebagai
tamu-tamuNya, kita ketahui bahwa selayaknyalah tamu-tamu itu dimuliakan,
dan Dialah (Allah) subhanahu wata’ala Maha Mampu memuliakan para
tamuNya. Ya Allah pandanglah kami semua yang hadir di malam hari ini,
dan lihatlah penyakit-penyakit kami yang zhahir dan yang bathin (hati),
lalu sembuhkan dan sucikanlah dengan sesuci-sucinya sebab kesucian
hanyalah datang dariMu dengan kehendakMu. Maka beruntunglah lisan yang
senantiasa mensucikan nama Allah, beruntunglah sanubari yang senantiasa
mensucikan Allah. Allah subhanahu wata’ala Maha Suci dan tidak butuh
disucikan oleh makhluk-makhlukNya, namun ketika hamba mensucikan dan
mengagungkan nama Allah, maka Allah subhanahu wata’ala akan
mengembalikan kepadanya berupa kesucian jiwa dan kesucian dalam
kehidupannya di dunia, di barzakh dan di akhirat. Semakin seorang hamba
mengagungkanNya maka Allah subhanahu wata’ala juga semakin melimpahkan
kemuliaan dan keluhuruan kepadanya. Sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits qudsi, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya
kepada malaikat Jibril As akan kemuliaan orang-orang yang bersujud
kepada Allah subhanahu wata’ala, maka malaikat Jibril berkata bahwa
ketika seorang hamba dalam sujudnya mengucapkan<b><i> “Subhaana Rabbii Al a’laa wabihamdihi”,</i></b> maka Allah subhanahu wata’ala menjawab:<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
صَدَقَ عَبْدِي أَنَا فَوْق كُلّ شَيْء وَلَيْسَ فَوْقِي شَيْء اِشْهَدُوا يَا مَلَائِكَتِي أَنِّي قَدْ غَفَرْت لَهُ
</b></div>
<b><i>“ Benar (perkataan) hambaKu, Aku Maha Luhur dari segala
sesuatu, dan tiada sesuatu pun yang menandingi keluhuranKu, saksikanlah
wahai para malaikatKu sesungguhnya Aku telah mengampuninya”</i></b><br />
Maka disunnahkan untuk mengulang ucapan <b><i>“Subhaana Rabbii Al a’laa wabihamdihi”, </i></b>
sebanyak tiga kali, karena dengan satu kalimat agung tersebut Allah
subhanahu wata’ala menjawab dengan kalimat yang lebih agung, yaitu
pengampunan yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala dan hal itu
disaksikan oleh malaikatNya. Demikian agungnya rahasia satu kalimat
ringkas yang keluar dari lidah yang digerakkan oleh sanubari untuk
mengagungkan dan mensucikan nama Allah subhanahu wata’ala. Dan lebih
mulia lagi jika dalam sujud tersebut disertai juga hati yang juga
bersujud, dimana makna sujud adalah <b><i>“ tadzallul wa al inhinaa”</i></b>
merendahkan diri dihadapan Allah subhanahu wata’ala. Sungguh luas
pengampunan Allah subhanahu wata’la dan rahmatNya sampai kepada segala
sesuatu, dan kita semua termasuk di dalamnya yang mendapatkan kasih
sayang dan kelembutan Allah subhanahu wata’ala. Syaikh Ibrahim Al
khawwash dalam kitab Ihyaa ‘Ulumuddin, sambil memegang dadanya ia sering
berkata : <br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
وَاشَوْقَاهُ لِمَنْ يَرَانِيْ وَلاَ أَرَاهُ
</b></div>
<b><i>“ Betapa rindunya aku kepada Yang melihatku sedangkan aku tidak melihatNya”</i></b><br />
Seindah-indah kehidupan adalah kehidupan hamba yang merindukan tuhan
penciptanya Allah subhanahu wata’ala, mengagungkanNya, memuliakanNya,
dan mensucikanNya serta mengikuti tuntunan sang pembawa tuntunan
kesucian, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. <br />
Hadirin yang dimuliakan Allah<br />
Hadits yang kita teriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, dimana dua orang
remaja mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah Al
Munawwarah dan belajar kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam,
sehingga setelah 20 hari mereka belajar tentang Islam dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ketika itu mereka mulai teringat
kepada keluarga dan merindukan mereka, serta ingin segera pulang dan
kembali kepada mereka. Dan mereka mendapati Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam sangat ramah dan berkasih sayang kepada mereka dan
menanyakan keadaan keluarga mereka, kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda : <b><i>“ Kembalilah kepada keluarga kalian dan ajarilah mereka”.</i></b>
Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam meneruskan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam : <b><i>“Dan perintahkan mereka untuk melakukan shalat, dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku melakukan shalat”</i></b>
. Telah kita dengar sedikit tentang rahasia shalat, yaitu satu kalimat
agung yang diucapkan di saat sujud memiliki kemuliaan yang sangat besar,
terlebih lagi jika kalimat tersebut diucapkan berulang-ulang. Rahasia
keluhuran Allah subhanahu wata’ala sampai kepada ummat ini, dari
generasi ke generasi dan masa ke masa dan kita termuliakan sebagai ummat
sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana mereka telah
mendapatkan satu instruksi agung dari Allah subhanahu wata’ala untuk
medapatkan keagungan yang diwariskan dari makhluk yang paling agung,
sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah bersabda :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
بَلِّغُوْا عَنِّيْ وَلَوْ آيَةً
</b></div>
<b><i>“ Sampaikan (ilmu) dariku walaupun hanya satu ayat”</i></b><br />
Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany menjelaskan bahwa yang dimaksud bukan
hanya satu ayat Al qur’an, namun termasuk juga walaupun satu kalimat
dari ilmu-ilmu syariat Islam yang diajarakan oleh nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Kalimat tersebut terbilang sangat singkta,
namun demikian hal itu menjadikan kita semua orang yang diberi amanah
oleh sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang mengemban
kemuliaan tuntunan dan tanggung jawab sang nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam serta mewakili Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk
menyampaikan tuntunan-tuntunan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam di
masa kehidupan kita, yang kita warisi dari guru-guru kita hingga sampai
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam ini menunjukkan bahwa tugas agung itu
diemban oleh semua ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
untuk disampaikan kepada semua manusia baik yang beriman atau yang belum
beriman. Maka beruntunglah orang-orang yang mengajari orang lain, baik
yang menjadi tanggung jawabnya seperti istri, anak-anak dan keluarganya,
atau orang lain yang merupakan teman atau tetangga dan lainnya. Hadits
yang kita baca diatas disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam kepada 2 remaja yang mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, namun hadits tersebut juga ditujukan kepada semua ummat nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hingga sampai kepada kita di malam
hari ini, maka bawalah amanah sang nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
ini untuk kita sampaikan dan ajarkan kepada keluarga dan orang-orang
sekitar kita, tuntunan yang multi sempurna yang ada sejak manusia
pertama yang hidup di bumi hingga yang terakhir hidup di muka bumi ini,
yaitu tuntunan yang dibawa oleh sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, makhluk yang paling indah dan paling dicintai Allah subhanahu
wata’ala serta paling dimuliakan di alam semesta ini. Diriwayatkan di
dalam Shahih Al Bukhari :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
لَقَدْ كُنَّا نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ يُؤْكَلُ
</b></div>
<b><i>“ Sungguh kami mendengar makanan bertasbih ketika dimakan (oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”</i></b><br />
Allah subhanahu wata’ala memperdengarkan para sahabat suara tasbih
makanan, yang menunjukkan bahwa makanan itu memuliakan nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Diriwayatkan juga dalam Shahih Al Bukhari
bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat sebagian
sahabat belum merapikan shaf (barisan) shalat, maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
هَلْ تَرَوْنَ قِبْلَتِيْ هَاهُنَا؟ فَوَ اللهِ لَا يَخْفَى عَلَيََّ
رُكُوْعَكُمْ وَلَا سُجُوْدَكُمْ إِنِّي لَأَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ
ظَهْرِيْ.
</b></div>
<b><i>“ Apakah kalian melihat kemana arah kiblatku?, demi Allah tidak
tersembunyi dariku ruku’ dan sujud kalian, sungguh aku melihat kalian
dari belakang punggungku”</i></b><br />
Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fath Al Bari bisyarh Shahih
Al Bukhari menjelaskan makna hadits ini, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk
melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh mata, sehingga pandangan beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam tidak hanya mampu melihat hal-hal yang
berada di hadapannya saja, akan tetapi hal-hal yang berada dibelakang
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan kekhusyua’an dalam hati para
sahabat pun terlihat oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita
jika dalam shalat fikiran atau pandang kita melirik ke kiri atau ke
kanan maka jauhlah kita dari khusyu’ dalam shalat, akan tetapi berbeda
dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dimana beliau mengetahui
keadaan orang yang shalat di belakang beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam, namun beliau tetap berada pada puncak kekhusyu’an, sebagaimana
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah makhluk yang paling khusyu’
diantara semua makhluk. Demikianlah dalamnya rahasia keluhuran tarbiyah
sang nabi yang diberikan oleh Allah kepada beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam, sehingga beliau dapat melihat kekhusyu’an para sahabat dalam
shalat mereka, dan menuntun mereka untuk berada dalam khusyu’ ketika
melakukan shalat.<br />
Demikian rahasia kemuliaan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan hal ini terwariskan dari zaman ke zaman, sebagaimana
diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
اِتَّقُوْا فِرَاسَةَ الْمُؤْمِنِ فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُوْرِ اللهِ
</b></div>
<b><i>“Takutlah (hati- hatilah) terhadap firasat orang yang beriman, sesungguhnya dia melihat dengan cahaya Allah”.</i></b><br />
Disebutkan di dalam kitab sirah dimana ketika sayyidina Utsman bin
Affan Ra didatangi oleh beberapa tamu, maka beliau berkata : “ Salah
satu diantara kalian pandangannya telah melakukan zina”, maka diantara
para sahabat berkata : <b><i>“Apakah turun wahyu dari Allah subhanahu
wata’ala setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sehingga engkau mengetahui hal-hal yang telah kami lakukan!?’,</i></b> maka sayyidina Utsman berkata : <b><i>“ Tidak, bukanlah wahyu akan tetapi hanya firasat, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : </i></b> <br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
اِتَّقُوْا فِرَاسَةَ الْمُؤْمِنِ فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُوْرِ اللهِ
</b></div>
<b><i>“Takutlah (hati- hatilah) terhadap firasat orang yang beriman, sesungguhnya dia melihat dengan cahaya Allah”.</i></b><br />
Sebagaimana juga teriwayatkan ketika sayyidina Umar bin Khattab yang
berada di atas mimbar dan menyampaikan khutbah Jum’ah, di pertengahan
khutbah beliau berkata :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
ياَ سَارِيَةُ الْجَبَلَ
</b></div>
<b><i>“ Wahai Sariyah (naiklah) ke atas gunung”</i></b><br />
Kemudian setelah beberapa lama, pulanglah seorang pemimpin perang
yang telah diutus oleh sayyidina Umar bin Khattab ke suatu tempat, lalu
ia berkata : <b><i>“Ketika itu kami (kaum muslimin) berada dalam
peperangan dan dalam keadaan yang sangat sulit dan terdesak, lalu ketika
itu kami mendengar suara sayyidina Umar bin Khattab yang berkata :
“Wahai Sariyah, naiklah ke atas gunung”, lalu kami naik ke atas gunung
dan meneruskan peperangan sehingga kami pun mengalahkan musuh-musuh
kami”.</i></b> Padahal ketika itu sayyidina Umar sedang menyampaikan
khutbah Jum’ah, namun firasat beliau mampu menembus tempat yang demikian
jauh dari beliau radiyallahu ‘anhu, untuk menuntun orang-orang yang
diutusnya dalam peperangan. Demikian juga sayyidina Abu Abu Bakr As
Shiddiq yang melihat pohon-pohon dan bebatuan yang bersujud kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan ketika sampai di Madinah
beliau pun melihat seekor kambing yang bersujud kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian sayyidina Abu Bakr As Shiddiq
merobohkan tubuhnya untuk bersujud namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam menahannya dan berkata : <b><i>“Janganlah engkau bersujud kepadaku”,</i></b> maka sayyidina Abu Bakr As Shiddiq berkata : <b><i>“ Wahai Rasulullah, kami ummatmu lebih berhak bersujud kepadamu daripada seekor kambing”,</i></b> kemudian Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam bersabda : <b><i>“ Tidak ada sujud dari manusia kecuali kepada Allah subhanahu wata’ala”.</i></b>
Begitu juga pengagungan dan luapan cinta sayyidina Abu Bakr As Shiddiq
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terlihat jelas dalam
setiap kejadian, bahkan ketika beliau menjadi imam dalam shalat,
kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang maka beliau pun
mundur agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maju menggantikannya
sebagai imam. Dan ketika Fath Makkah Rasulullah shallallhu ‘alaihi
wasallam bersabda : <b><i>“ Wahai Abu Bakr, bergembiralah karena ayahmu telah masuk Islam”,</i></b>
maka sayyidina Abu Bakr As Shiddiq pun tersenyum, kemudian kembali
menundukkan kepalanya dan mengalirkan air mata, lalu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berakata :<b><i> “ Wahai Abu Bakr, apa yang telah membuatmu menangis?”,</i></b> kemudian beliau berkata : <b><i>“Wahai
Rasulullah, aku gembira ketika ayahku masuk Islam, namun ketika aku
ingat bahwa ada pamanmu yang telah meninggal dan belum masuk Islam,
sungguh jika engkau mengabarkan tentang keislaman pamanmu hal itu lebih
membuatku bahagia, karena hal itu lebih membuatmu gembira”. </i></b> Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menangis dan memeluk sayyidina Abu Bakr dan berkata : <b><i>“Rahimakallah ya Abaa Bakr : Allah melimpahkan kepadamu kasih sayang”.</i></b> Demikian besarnya cinta para sahabat kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.<br />
Tuntunan keluhuran telah sampai kepada kita, yaitu untuk
menyampaikan dan mengajarkan kepada siapa saja yang dapat kita sampaikan
dari kemuliaan, kasih sayang, pengampunan yang ditawarkan Allah
subhanahu wata’ala kepada hamba-hambaNya. <br />
Hadirin yang dimuliakan Allah<br />
Beberapa hari lagi adalah kedatangan guru mulia kita Al Musnid Al Arif
billah Al Habib Umar bin Salim bin Hafizh, namun hal yang perlu saya
sampaikan bahwa acara khutbah Jum’at di Istiqlah dibatalkan, karena
kedatangan beliau diundur hingga hari Jum’at atau Sabtu akan tiba di
Jakarta. Dan acara rauhah malam Ahad berada di gedung Dalail Al Khairat
Komplek Hankam Cidodol setelah shalat Maghrib hingga Isya’, maka bagi
jamaah yang punya waktu dan kesempatan bisa hadir untuk shalat jamaah
bersama beliau, bermakmum kepada orang yang mulia, yang mana dengan
memandang wajahnya seseorang akan menjadi semakin dekat kepada Allah
subhanahu wata’ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam : <br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">
<b>
أَلَا أُخْبِركُمْ بِخِيَارِكُمْ ؟ قَالُوا بَلَى يَا رَسُول اللَّه قَالَ : الَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللَّه عَزَّ وَجَلَّ
</b></div>
<b><i>“ Maukah kalian kuberitahu orang yang terbaik diantara kalian?,
mereka menjawab : tentu wahai Rasulullah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam berkata : “mereka adalah orang-orang yang jika kalian
melihatnya, mereka berdzikir kepada Allah ‘azza wajalla”</i></b><br />
Orang-orang yang siang dan malamnya dilewati dalam khusyu’ kepada
Allah subhanahu wata’ala. Guru mulia Al Habib Umar, semakin bertambahnya
usia beliau semakin beliau memperbanyak ibadahnya, dan semakin
memperbanyak khidmahnya kepada Allah dan RasulNya. Berita yang sampai
kepada saya bahwa sejak beberapa bulan yang lalu beliau mengkhatamkan Al
qur’an 2 kali di malam hari dan 2 kali di siang hari. Dimana mulai dari
jam 02.30 beliau keluar dari rumahnya ke Darul Musthafa dan duduk
bersama murid-muridnya yang hafal Al Qur’an untuk membaca Al Qur’an
hingga waktu subuh, kemudian beliau melanjutkan ta’lim setelah subuh
hingga waktu Isyraq, demikian sekilas dari perjuangan beliau dalam
melewati hari-hari dalam kehidupan ini. Dan semoga Allah subhanahu
wata’ala memperbanyak guru-guru yang bisa menjadi panutan ummat seperti
beliau, untuk menuntun ummat agar lebih mengenal Allah subhanahu
wata’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian hari Ahad
tanggal 2 Desember 2012 jam 08.00 adalah Haul Al Imam Fakhrul Wujud,
dan hari Senin malam tanggal 3 Desember 2012 acara bersama Majelis
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Monas, semoga semua rangkaian
acara ini sukses, dilimpahi keberkahan dan keluhuran oleh Allah
subhanahu wata’ala zhahir dan bathin, dilimpahi kemudahan bagi kita
zhahir dan bathin untuk melewati kehidupan di dunia yang fana ini menuju
pada kehidupan yang kekal dan abadi. Dan semoga Allah subhanahu
wata’ala segera menggantikan hujan musibah dengan hujan rahmat,
khususnya di kota Jakarta ini yang beberapa hari ini dilanda hujan
deras, maka limpahkanlah rahmat dan perlindungan dari segala musibah,
dan juga bagi seluruh wilayah muslimin di Barat dan Timur. Dan semoga
Allah subhanahu wata’ala melimpahkan hujan rahmat, hujan hidayah, dan
pengampunan, dan semoga kita semua termuliakan dalam acara-acara yang
luhur dalam kemulian serta keberkahan yang berkesinambungan hingga
membuka ribuan pintu kemudahan zhahir dan bathin di dunia dan akhirat.</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-60898335192330679572011-04-05T23:11:00.000-07:002011-04-05T23:11:30.493-07:00Tausiyah HABIB UMAR BEN HAFEZ<h2 class="date-header">Selasa, 5 April 2011</h2><a href="" name="7747086205841062901"></a> <h3 class="post-title"> <a href="http://al-fanshuri.blogspot.com/2011/04/tausiyyah-guru-mulia-al-habib-umar.html">Tausiyyah Guru Mulia al-Habib Umar: Jalinlah Ikatan Suci Dengan Kaum Sholihin</a> </h3><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjurclCzwlS3T7325ffBM4dUdbE6MttFKuvswgWiWrlRedP8HirjiNXy2nbnQlFcxsboYZBidpEKKu6MKgnc9GVpSP2f51jEl55EloMA6Lo33ljESjyYuZK52kMxASk30p7aMW4vFzwpHI/s1600/76159_111075118959705_100001716512031_71779_4423996_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjurclCzwlS3T7325ffBM4dUdbE6MttFKuvswgWiWrlRedP8HirjiNXy2nbnQlFcxsboYZBidpEKKu6MKgnc9GVpSP2f51jEl55EloMA6Lo33ljESjyYuZK52kMxASk30p7aMW4vFzwpHI/s320/76159_111075118959705_100001716512031_71779_4423996_n.jpg" width="240" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: center;"><b><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Jalinlah Ikatan Suci Dengan Kaum Sholihin</span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Janganlah kalian mensia-siakan persahabatan dengan orang mulia, iaitu orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah Ta’ala dan RasulNya. Mereka adalah orang-orang yang cahayanya berkilauan. Sinarnya bergemerlapan. Demi Allah …. memisahkan diri dari mereka merupakan suatu kerugian yang sangat besar.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Tidakkah kalian fikir, kerugian tersebut disebutkan oleh pemimpin dari segala pemimpin, iaitu Baginda Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">. Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"> telah bersabda (maksudnya): <i>Celakalah bagi orang yang tidak melihatku pada hari qiamat</i>.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Sesungguhnya orang yang tidak melihat kaum sholihin tidak akan bisa melihat </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Orang yang tidak memandang mereka, tidak akan bisa memandang </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Dan orang yang tidak menjalin hubungan dengan mereka tidak akan bisa berhubungan dengan </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8LuIZLQSpkWQk0PqDKLuEYgQ-dPax1XQefM7hTh_xA-bzMPImoky9Wih7q4fnR69vGWkFWH40J5LWqa-IFuAeqoypvoB8aiII8n_vjvrKi7uJkQ5yjz1x0pqhjrc0HuYOMAgJqvtleEo/s1600/9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8LuIZLQSpkWQk0PqDKLuEYgQ-dPax1XQefM7hTh_xA-bzMPImoky9Wih7q4fnR69vGWkFWH40J5LWqa-IFuAeqoypvoB8aiII8n_vjvrKi7uJkQ5yjz1x0pqhjrc0HuYOMAgJqvtleEo/s320/9.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Ketahuilah, bahwa kaum sholihin adalah bahagian dari </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Mereka adalah pewaris </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Mereka adalah khalifah </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Mereka adalah pemegang sirr Baginda </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Mereka adalah pemegang sirr setelah kewafatan </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>.</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU1S-thapDEcCAUlzE3aOayf_BZuu5P3xMWSUcDOUTbEZu6zacyt6c3jiA6F62Lc0uPgymOrsYxknpZp7D_bZhQ25KNlJ-7lvdg-v1jGBN839VzPPb7T3MfcwWRotpvSWsDpD8m1W6WOk/s1600/Dhorih+Shohih+Ratibul+Haddad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU1S-thapDEcCAUlzE3aOayf_BZuu5P3xMWSUcDOUTbEZu6zacyt6c3jiA6F62Lc0uPgymOrsYxknpZp7D_bZhQ25KNlJ-7lvdg-v1jGBN839VzPPb7T3MfcwWRotpvSWsDpD8m1W6WOk/s400/Dhorih+Shohih+Ratibul+Haddad.jpg" width="300" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Mereka adalah pewaris rahasia an-Nabawiyyah sepeninggalan Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">. Mereka adalah semulia-mulia perwaris Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">. Di antara mereka adalah <b>al-Imam al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alwi bin Muhammad al-Haddad</b> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">رضي الله عنه</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"> yang telah disifatkan oleh al-Imam al-Habib ‘Ali bin Muhammad bin Hussin al-Habsyi </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">رضي الله عنه</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"> dalam bait qashidah beliau: “<i>Kerananya (Imam al-Haddad) sejuklah hati Nabi Muhammad </i></span><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span></i><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">. Bagi Baginda </span></i><span dir="RTL" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;"> <span lang="AR-SA">صلى الله عليه وآله وسلم</span></span><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">ia adalah sebaik-baik keturunannya. Panutan bagi pengikut. Ka’abah (qiblat) bagi orang yang meniti jalan kebenaran dan merupakan kebanggaan bagi penduduk negerinya. Nasihat-nasihatnya menebarkan ilmu pengetahuan. Kasih-sayangnya meliputi semua umat. Darinya, mereka mengambil manfa’at dengan sebaik-baik manfa’at.”</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Dalam kesempatan lain, al-Imam al-Habib ‘Ali bin Muhammad bin Hussin al-Habsyi </span><span dir="RTL" lang="AR-SA">رضي الله عنه</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> menyifatkan al-Imam al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alwi bin Muhammad al-Haddad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">رضي الله عنه</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> dalam untaian syairnya yang begitu indah. Al-Habib ‘Ali mengatakan: “<i>Dialah cucu Nabi </i></span><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span></i><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> yang bersambung nasabnya dengan orang-orang mulia yang kemuliaan mereka dikenal oleh para pejuangan dan pemberani. Dialah penyalur asrar dan ilmu kepada keluarga, keturunan, penduduk negerinya, bahkan kepada umat generasi sesudahnya. Maka semua yang bersuluk dengannya akan bersinar dengan cahaya bilau yang terang benderang.”</span></i></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrdLdrmqhZRlGTSBUuzLNZJ4PoKbrB1U_15TO8BwbwyRDihacrJuNg-FsJe74O5zYk5h2NYIas8rQ_JsLRejZugXDEe9CmZASJzkKSvI91KXWKengRT5jIfiTkwiGCh2OfJ0GciWgp7Ow/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrdLdrmqhZRlGTSBUuzLNZJ4PoKbrB1U_15TO8BwbwyRDihacrJuNg-FsJe74O5zYk5h2NYIas8rQ_JsLRejZugXDEe9CmZASJzkKSvI91KXWKengRT5jIfiTkwiGCh2OfJ0GciWgp7Ow/s320/7.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Cahaya ini tak akan padam dan tak akan sirna. Mengapa? Sebab, Allah Ta’ala lah yang menyalakannya! Itulah sebabnya cahayanya terus bersinar dan kian memancar. Siapakah yang mampu memadam cahaya yang telah dinyalakan oleh Allah Ta’ala? Demi Allah! Cahaya itu tidak akan padam dan takkan pernah sirna selamamana Allah Ta’ala yang menjaganya.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCWXjSX96f6hFNzn4ZIR6kPQiy-K0fFXpagsgwk1Sw__vBuPS4BiNAlMEJ1cihzzut-tL8HMFMAEBEhYudnB1HKH5lJbIY_BQmHgsfby2IyeSwqWT3ZNe1au2xupnth0E97dVz0R7UwhA/s1600/7731_1148450151701_1240985347_30420783_667256_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCWXjSX96f6hFNzn4ZIR6kPQiy-K0fFXpagsgwk1Sw__vBuPS4BiNAlMEJ1cihzzut-tL8HMFMAEBEhYudnB1HKH5lJbIY_BQmHgsfby2IyeSwqWT3ZNe1au2xupnth0E97dVz0R7UwhA/s320/7731_1148450151701_1240985347_30420783_667256_n.jpg" width="240" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Namun sungguh menyedihkan, di antara kita (yakni para ‘Alawiyyin dan keturunan Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>) terdapat orang-orang yang terhalang dari cahaya itu. Mereka adalah orang-orang yang enggan masuk ke dalam golongan itu. Bahkan sangat disayangkan, justru mereka masuk ke dalam kelompok lain. al-Imam al-Habib ‘Ali bin Muhammad bin Hussin al-Habsyi </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">رضي الله عنه</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> berkata: <i>“Siapa tidak menempuh jalan leluhurnya pasti akan bingung dan tersesat. Wahai anak-cucu Nabi </i></span><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span></i><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> tempuhilah jalan mereka, setapak demi setapak dan jauhi segala bid’ah.”</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Siapakah yang lebih mengenal Allah Ta’ala dibandingkan para kaum ‘arifin? Siapakah yang lebih mengetahui hakikat Rabbul ‘Alamin dibandingkan dengan imam-imam kita? Siapakah yang lebih mengenal Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> dibanding mereka? Selain mereka, kepada siapa kita akan bercermin? Kepada siapa kita akan berteladan?</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Wahai hamba-hamba Allah, pelajarilah riwayat hidup kaum sholihin. Jalinlah persaudaraan dan kasih-sayang dia antara kalian. Jangan kalian bercerai berai. Bersiap-siaplah menolong jalan mereka. Demi Allah! Jalan mereka tersebar, bendera mereka berkibar. Bukan di negara kalian sahaja, namun diseluruh penjuru dunia. Di belahan dunia, timur mahupun barat. Bagi masyarakat ‘Arab mahupun ‘Ajam (non-‘Arab). Baik di Jaziarah ‘Arab, Amerika, Eropah, Rusia, Asia, China ataupun Indonesia ini.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKmatssVO47yhtRz-Sm9Oi6Z9nWnsMN6vtIFgkk83wS2Ehat_hU-9O7HiUEoJuYaKuIaQXwrSKy6J_e79CppFxZwkVsn4mT7l-YHTb9n_c7lQD3FXddVh3lZynX_ie6DBChcRiWHzFtOM/s1600/Guru+Mulia+-+45.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKmatssVO47yhtRz-Sm9Oi6Z9nWnsMN6vtIFgkk83wS2Ehat_hU-9O7HiUEoJuYaKuIaQXwrSKy6J_e79CppFxZwkVsn4mT7l-YHTb9n_c7lQD3FXddVh3lZynX_ie6DBChcRiWHzFtOM/s320/Guru+Mulia+-+45.jpg" width="212" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Di sana bendera keluarga al-Imam al-Habib ‘Alwi bin ‘Ubaidullah bin Ahmad al-Muhajir </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">رضي الله عنه</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"> telah berkibar. Di segala penjuru, bendera keluarga al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin ‘Ali Ba’Alawi </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">رضي الله عنه</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"> telah berkibar. Di setiap wilayah, kita pasti akan melihat bendera ahli thariqah ini (yakni thariqah ‘Alawiyyah). Mereka memiliki para tentera dan penolong yang berkedudukan tinggi disisiNya. Namun saat ini, di antara para tentera dan penolong itu ada yang tidur, bahkan mereka nyenyak dalam tidurnya. Ada di antara mereka yang hanya duduk berpangku tangan (berpeluk tubuh) dan terus duduk sahaja.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Cukuplah wahai saudaraku! Sudah banyak kita melihat orang-orang yang terlambat dan tertinggal. Bangkitlah wahai saudataku! Sampai kapan kalian akan tidur? Sampai kapan kalian akan terus berpeluk tubuh? Amatilah! Apakah perjalanan hidup mereka telah diterapkan dirumah-rumah kalian? Apakah mereka sudah menjadi teladan dalam keluarga kalian? Apakah mereka telah menjadi panutan bagi anak dan isteri kalian?</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Bagaimana kalian ini? Kalian mengaku cinta dan memiliki ikatan dengan mereka, namun di rumah kalian setiap harinya yang terdengar hanyalah berita mengenai orang-orang kafir. Hanya menyimak khabar dari orang-orang fasiq dan gossip para bintang filem?????!!!! Setahun penuh tidak pernah ada berita mengenai salaf!!! Apakah ini yang disebut cinta????? Apakah ini yang dikatakan memiliki ikatan kekeluargaan????</span></span></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMVBlS92SkLLTOGCc6xJjVvNwX0Mcfj0bPJTqjPqlFDCjYq1UfwQ9n6NjuZOhALYdKdsNJHyWTCqskkrQrsnkbOeZUCeZSGG3iOz55Gc42fkVPuTY2dAWWpIHUqaTlXlBZO9m1F941zB4/s1600/jubah+sayyidah+fathimah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMVBlS92SkLLTOGCc6xJjVvNwX0Mcfj0bPJTqjPqlFDCjYq1UfwQ9n6NjuZOhALYdKdsNJHyWTCqskkrQrsnkbOeZUCeZSGG3iOz55Gc42fkVPuTY2dAWWpIHUqaTlXlBZO9m1F941zB4/s400/jubah+sayyidah+fathimah.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Jubah Sayyidatuna Fathimah az-Zahra </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">عليها السلام</span></span></td></tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Sungguh ironis sekali!!!! Saat ini sinetron, orang-orang fasiq dan orang-orang kafir lah yang mendidik anak-anak kita. Pemandangan itu yang menjadi hiasan dalam keluarga kita. Betapa banyak anak perempuan kita yang meniru wanita-wanita fasiq di TV, baik dari cara berpakaian, cara bergaul dan sebagainya. Sehingga mereka itdak mengenal lagi siapa Fathimah az-Zahra </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">عليها السلام</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Siapakh beliau? Bagaimana biografi beliau? Seperti apa pakaian beliau? Bagaimana kezuhudannya? Bagaimana ibadahnya? Saat ini mereka tidak lagi mengenal puteri-puteri Nabi Muhammad </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Mereka tidak tahu siapa itu Zainab, Ummu Kultsum, Ruqayyah. Mereka juga tidak tahu isteri-isteri Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Mereka tidak lagi mengenal siapa itu Khadijah binti Khuwailid </span><span dir="RTL" lang="AR-SA">عليها السلام</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>, ‘Aisyah ash-Shiddiqah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">عليها السلام</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> dan lain-lain. Bagaimana ini boleh terjadi? Wahai para kepala keluarga! Bagaimana kalian mendidik anak-anak kalian? Dengan figur siapa kalian memberikan contoh kepada puteri-puterimu?</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Apakah kalian berniat menggantikan Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> dengan mereka? Teladan apakah yang telah kalian berikan kepada keluarga dan anak-anak kalian? Kalian meniru orang-orang durhaka, padahal kalian adalah mu’min. sesungguhnya kalian telah memiliki kebesaran, kebanggan dan kemuliaan. Namun mengapa kebesaran, kebanggaan serta kemuliaan itu kalian tukar dengan orang-orang yang jauh dari Allah dan RasulNya</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Sungguh, kalian telah menggantikan teladan yang telah diredhai Allah Ta’ala dan RasulNya untuk kalian. Apakah kalian lupa akan firman Allah Ta’ala di dalam al-Quran: </span></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; margin: 6pt 0in; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: x-small;"><b><span class="ayatext"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Sakkal Majalla"; line-height: 115%;">لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ</span></span></b><span dir="LTR" style="font-family: "Sakkal Majalla"; line-height: 115%;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Ertinya: </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik <span style="font-size: xx-small;">(Surah al-Ahzab: 21)</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Wahai saudaraku, tanamlah dalam hatimu untuk berubah dari semua ini. Kembalilah pada jalan yang telah diteladankan oleh Rasulullah </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; line-height: 115%;">صلى الله عليه وآله وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>. Dalam buku catatan ‘amal kita tertulis kata-kata yang tidak patut, pandangan yang tidak layak, dan niat yang tidak pantas (selayaknya). Jikalau demikian, maka siapakah yang akan menghapuskannya? Bertaubatlah kepada Allah Ta’ala, kerana Dialah yang menerima segala taubat dari hamba-hambaNya dan Dialah yang memaafkan segala kesalahan-kesalahan para hambaNya. Wallahu a’lam.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_E7RXRypCLRcuBY-rDUMnLfL1BkPYtYHXNqvIgokXkdZ-te75AbTwaXTYnZ59dr_IasV6wrX9Dh2Rj-alQjl3HRBaHrxYmgMEZU88Buz8h21-86BChbI-nz11qSQPdifm9rMQOWcUAEc/s1600/1-+cahaya+hati.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_E7RXRypCLRcuBY-rDUMnLfL1BkPYtYHXNqvIgokXkdZ-te75AbTwaXTYnZ59dr_IasV6wrX9Dh2Rj-alQjl3HRBaHrxYmgMEZU88Buz8h21-86BChbI-nz11qSQPdifm9rMQOWcUAEc/s320/1-+cahaya+hati.jpg" width="225" /></a></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; line-height: 115%;">Artikel di atas dipetik dan disalin semula dari buku <i><b>CAHAYA HATI: NASEHAT & MUTIARA HIKMAH AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ</b></i>. Sila dapatkan buku ini. Di dalamnya terkandung beberapa tausiyyah yang diberikan oleh Guru Mulia al-Habib ‘Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz ibn Syeikh Abu Bakar bin Salim, yang telah diterjemahkan di dalam bentuk tulisan. Banyak nasehat dan kata-kata hikmah Guru Mulia yang dapat kita hayati. Untuk mendapatkannya, sila ke <a href="http://al-sunnah-bookstore.blogspot.com/">Pustaka as-Sunnah</a>.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0in; text-align: justify;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-68071472934773109322011-03-11T00:55:00.000-08:002011-03-11T01:05:01.134-08:00HIKMAH KEMATIANKehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?<br />
Seperti yang tercantum dalam ayat “<span class="ayetler">Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan</span>.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.<br />
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.<br />
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:<br />
<div class="AyetBoldAlnti">Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)</div>Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!<br />
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.<br />
Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.<br />
Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.<br />
Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.<br />
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.<br />
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.<br />
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.<br />
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?<br />
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting<br />
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.<br />
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.<br />
Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:<br />
<div class="AyetBoldAlnti">Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)</div>Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.<br />
<br />
Sumber dari :http://www.harunyahya.com/indo/artikel/042.htm<br />
<br />
<br />
<div style="color: lime; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><u>CERITA TENTANG KEMATIAN SAUDARAKU</u></b></div><br />
<div style="color: lime; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>1) Siti Mislikah Binti Mohd Nor</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> Nama diatas adalah kakak kandung ku yang mengidap penyakit buah pinggang, waktu itu aku berusia 13 tahun dipetang hari ia meminta bantuanku untuk mengurut betisnya yang kebas ,dalam kelekaan aku mengurut betis kakaku tiba2 dia melontarkan penyataan yang tak mampu aku jawab; </span><b><span style="color: #cc0000; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">YUS''' KALAU BESOK AKU MATI KAU JANGAN MENANGIS..............</span></b><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">kata kata yang tak mungkin aku lupakan. Namun kenyataan yang harus aku terima pada keesokan harinya sedang aku mengurut kakinya tiba2 dia meraung kasakitan yang teramat sangat ...aku yang telah diberi amanat semalam dan hanya mampu terdiam (aku keluar dari rumah tak sanggup melihatnya menaggung kesakitan) selapas mendapatkan adik2 aku kembali ternyata kakaku telah selamat berhadapan dengan sakaratul maut petang itu.</span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="color: lime; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>2)Baharin Bin Kamarulzaman</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pada tahun 1995 ,setelah sekian lama tidak berjumpa sahabat karib datang bertandang kerumah menyatakan rindu dan hasratnya membawa aku berjalan2 disekeliling kampung katanya; <b><span style="color: #cc0000;">YUS''AKU RINDU LAMA sudah tidak bertemu...</span></b>tak sangka sahabat ku melepaskan rindu terakhirnya pada ku kerana terlibat dalam kemalangan jalan raya dan meninggal dunia.<br />
<br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></div><div style="color: lime; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>3)Rahim Hanizam Bin Mohd Zin</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Setelah seharian berjalan2 dengan niat belanja sahabat karibku..</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Dalam perjalana pulang menaiki bas SUM ,sambil berbaring diatas ribaku dia menyatakan<span style="color: #cc0000;">;</span><b style="color: #cc0000;">''YUS..MALAM NIE AKU AKAN PERGI JAUH''KAU JANGAN IKUT....</b>Tak disangka memang dia pergi jauh setelah dia terlibat dalam kemalangan dan menyababkan kematian pada malam itu.</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="color: lime; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>4) Shahrul</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Setelah seharian berjalan2 dengan niat menemani sahabat ini yang katanya nak melawat semua saudara saudaranya dan kakak angkat.</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sempat juga aku mamabawa pulang tembikai sebagai buah tangan yang diberikan oleh kakak angkatnya bi BERANANG <b style="color: #cc0000;">....</b>Tak disangka itulah kali terakhir aku menemuinya setelah dia pergi jauh terlibat dalam kemalangan dan menyababkan kematian pada esok harinya.</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="color: lime; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>5) Sariah Binti Jimun</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Ini adalah EMBAH (Nenek) yang dulunya tempat aku bertanya akan cerita2 lama, sewaktu dia dalam keadaan sakit dia membisikan ke telinga ku ....<b style="color: #cc0000;">YUS''TOLONG EMBAH YE</b>.. ayat nie amat menyusuk apabila dikenang waktu itu.Pada esoknya EMBAH melepaskan nafas terakhir kini semua dalam kenangan.</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="color: lime; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>6) Tarik lahir menyamai hari kematian kenalan.</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">6.1) 13 APRIL .... ( GURU AL QURAN )</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">6.2) 13 APRIL .... ( PAK CIK SEKAMPUNG )</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">6.4) 13 APRIL 2010 ( SAHABAT KARIB HCPM )</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">6.4) 13 APRIL 19.. ( BAPA HASRIZAL saifulislam.com)</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>al fatihah</b>..</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Wahai saudara saudaraku yang telah kembali kudoakan kalian senatiasa dirahmati ilahi diberi keampunan dan syafaat nabi kita MUHAMMAD SAW ,Dan aku akan menyusul suatu hari nanti... dan aku harapkan perkara ini akan senatiasa menjadi taulada dalam menjalani hidup seharian...ALHAMDULILLAH AKU SENANTIASA DIBERI PERINGATAN TENTANG KEMATIAN SECARA KHUSUS.<br />
AMIN ALLAHUMA AMIN.</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><br />
<hr style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-72415515296934290472011-03-09T17:58:00.000-08:002011-03-09T18:00:43.912-08:00CINTA ILAHI<h2 class="posttitle"><a href="http://ummuayman.wordpress.com/2009/12/03/cinta-terlarang-kerana-allah/" rel="bookmark" title="Permanent link to Cinta terlarang
kerana Allah??">Cinta terlarang kerana Allah??</a></h2><div class="postdate"> March 2011(<a href="http://en.wordpress.com/tag/cerpen-islami/" rel="category tag" title="View all posts
in Cerpen Islami">Cerpen Islami</a>) </div><div class="postdate"><br />
</div><div class="postentry"><div style="color: magenta;"><i> <b>“Siti Syazwani. Happy Birthday! Semoga kamu akan sentiasa dirahmati Nya… All the best in everything you do… Jaga diri & iman baik-baik yea~… -Amin, UK-”</b></i></div><div style="color: magenta;"><i> <a href="http://ummuayman.wordpress.com/2009/12/03/cinta-terlarang-kerana-allah/hp-karton/" rel="attachment
wp-att-1719"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-1719" height="106" src="http://ummuayman.files.wordpress.com/2009/12/hp-karton.jpg?w=80&h=106" title="hp karton" width="80" /></a>Aku mencapai telefon tanganku dan membelek-belek SMS ucapan hari lahir yang diterima minggu lepas. Cukup ringkas. Namun, aku masih tertanya-tanya mengapa Amin hanya mengirimkan SMS sahaja kali ini? Jika tidak, tahun-tahun sebelum ini pasti sudah ada kad besar dan bermuzik akan tiba beberapa hari sebelum hari lahir ku. Dah la pakai nombor orang lain, siap tulis nama penuh aku pula tu. Tak pernah pula dia tulis macam ni… Ish, hati mula ragu-ragu. Menyangka sesuatu yang tak baik sedang berlaku. Adakah dia sudah ….? Argh, tak mungkinlah! Dia dah kata takkan ….</i></div><div style="color: magenta;"><i> Aku teringat ketika dia pulang bercuti pada musim summer tahun lepas. Namun, sebelum itu aku sudah rasa banyak perubahan berlaku pada dirinya. Dia telah mula banyak memberi nasihat-nasihat baik ketika kami berhubung samada melalui telefon, SMS, email, YM dan juga friendster. Dan ketika itu, aku mendapat cuti seminggu dan telah bercadang untuk turun ke KL dengan kakak melawat saudara-mara, dan sambil-sambil itu bolehlah juga berjumpa dengan si Amin. Setahun sekali tak salah rasanya. Melepas rindu la sedikit. ‘Boring’ juga kalau asyik berhubung melalui telefon saja. Lagipun Kuantan-KL sekarang boleh travel dalam 3 jam 1/2 dah. Ulang-alik setiap hari pun boleh.</i></div><div style="color: magenta;"><i> Di KL, aku telah menghubunginya dan cuba mengajak untuk berjumpa. Dia menolak ajakan aku untuk keluar berjalan-jalan daripada pagi sampai ke petang. Dia hanya boleh berjumpa dengan ku seketika sahaja pada petang hari. Walaupun dia beralasan sibuk, tapi aku tahu dia taklah sesibuk mana. Nak tak nak, aku terpaksalah menerima sahaja cadangannya. Asal boleh berjumpa, ia sudah cukup bagi aku. Dan petang itu kami taklah ke mana-mana sangat. Ronda-ronda sahaja dengan kereta Wira kesukaannya itu. Selepas solatAsar di Masjid Wilayah, Amin membawa aku ke sebuah restoran dan kami makan ‘early dinner’ di situ. Kemudian, satu detik yang agak ‘mengingatkan’ bagi aku adalah sewaktu kami dalam perjalanan menghantar pulang aku ke rumah saudaraku… Dia ada bertanya “Apa beza kita dengan diaorang kat situ tu ye?” Amin menunjuk-nunjuk ke arah beberapa pasang ‘couple’ yang sedang lepak berdua-duan di tempat-tempat duduk sepanjang sebuah taman. Aku tergamam sekejap. Huh. Agak menduga, tapi ’simple’ saja. “Ala, kita ni baik sikit. Tak ada pegang-pegang. Tutup aurat elok. Sampai waktu solat, kita solat. Erm… Islamik sikit la pendek cerita!.” “Hmm..” Amin hanya mengangguk-angguk. “Dalam Islam ada ke macam ni?” Amin menduga lagi. Erk… Semakin terkesima aku dibuatnya. Kali ini aku terus diam terpaku. Aku tahu dia lebih banyak tahu selok-belok masalah benda-benda macam ini. Kalau aku jawab lagi, mesti dia ‘counter’ lagi. Huh. Diam sahaja lah! “Erh, abaikan je lah. Saja je saya tanya…” Amin cuba menyedapkan hati.</i></div><div style="color: magenta;"><i> Tidak lama selepas Amin terbang pulang semula ke UK untuk menyambung sesi pelajarannya yang baru, dia ada menghantar satu email kepada ku untuk menerangkan kedudukan dan tujuan dia bertanya akan hal itu. Aku sudah mula faham sedikit-sebanyak yang aku perlu mengawal hubungan yang masih tidak ‘rasmi’ ini. Dan sejak daripada itu dia tidak pernah langsung menelefon aku. SMS pula hanya bertanyakan tentang pelajaran sahaja. Itu pun boleh dibilang dengan jari. Namun, aku bersyukur dan gembira kerana dialah yang membuat aku berubah untuk jadi lebih baik dan lebih faham Islam. Jika dulu pakaian aku agak ketat dan singkat, kini sudah banyak yang labuh dan longgar aku beli. Tudungku pun pernah ditegurnya agar melabuhkan ke bawah dada. Dialah yang memperkenalkan padaku apa itu usrah dan dakwah. Dia juga ada berpesan – ‘Jaga hubungan dengan Allah tu lagi penting. Insya Allah, kemudian Dia akan jaga hubungan kita.’</i></div><div style="color: magenta;"><i>Jadi, apakah yang akan berlaku selepas ini? Hatiku masih tak tenteram memikirkan SMS ucapan hari lahir itu. Macam-macam sangkaan buruk bermain-main dalam hati yang mula busuk ini. Aku masih setia menanti kepulangannya. Dan aku yakin dia juga setia pada aku. Aku tak pernah memikirkan lelaki-lelaki lain selain dia. Dan aku yakin dia juga tak pernah nak menggatal dengan perempuan-perempuan lain. Dia taklah seperti kebanyakan lelaki yang ‘playboy’ pada masa kini.Ops! Mungkin agak kasar untuk berkata sedemikian.‘Tuuut. Tuuut…’ Nada dering SMS berbunyi. Nombor Amin yang terpapar. “Esok free tak? Boleh kita chatting?” “Boleh… Saya free je.” jawab aku ringkas. Erm, mesti dia saja nak buat ’surprise.’ Aku dah agak dah, takkanlah dia hantar SMS saja untuk ‘wish birthday’ aku. Keyakinan aku mula bertambah. Dia masih sayang padaku. “Ok.Tq…” balasnya pula. Keesokannya, aku menanti awal dia online. ‘Tuk. Tuk. Tuk..’ </i><i>Amin has signed in. Oh, tepat sungguh waktunya…</i></div><address style="color: magenta;"><i><a href="http://ummuayman.wordpress.com/2009/12/03/cinta-terlarang-kerana-allah/pink-laptop/" rel="attachment
wp-att-1720"><img alt="" class="alignright size-full wp-image-1720" height="101" src="http://ummuayman.files.wordpress.com/2009/12/pink-laptop.jpg?w=107&h=101" title="pink laptop" width="107" /></a>Amin: assalamualaikum wbt.</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: wsalam…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: apa khabar? sihat? iman baik?</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: alhamdulillah… sihat2..=) awak?</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: alhamdulilah… baik2 juga… iman selalu turun naik sejak kebelakangan ni… tp takpe, ok je semua</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: awak tak balik ke tahun ni? btw, thanks for the bday wish last week…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: welcome… tak balik. byk kerja sket tahun ni… lagi pun saya nak try bekerja… cari duit…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: wah, rajinnya… baguslah! Amin: hurm…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: study macam mana?</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: ok je… new sem ni berat sket.. Jadual pack.</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: oic… Amin: takpe, study rajin2 ye..</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: hurm, dah lama nak tanya ni sebenarnya…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: hurm…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: apa dia? tanya la… sila2..</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: 1<sup>st</sup> of all sorry dulu ye… hurm, apa pendapat awak tentang kita sekarang?</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: erh… macam awak kata dalam email tu dulu yang kita ni kan ‘kawan’… tak lebih daripada tu… tp, special sket… tiada couple-couple mcm org lain… declare pun tak kan?</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: so, statusnya kawan je la…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: hurm… Wani: erh, tak betul ke? Amin: hurm.. ni opinion je la – antara lelaki dan perempuan yg bukan mahram, tiada perhubungan yang lebih akrab melainkan hubungan suami isteri shj… yg lain2.. atas alasan aper skali pun ia tak patut diterima.. Aku tergamam seketika. Tertampar keras juga rasanya…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: jadi…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: saya rasa kita harus stop… stop untuk berpisah…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: sbb……</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: sbb saya sedar yg semua ini adalah salah dan juga keliru…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: benda ni akan buatkan hati ternodai… zina hati akan banyak berlaku…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: walaupun kita jauh, tak call, tak jumpa dll, tapi hati tetap ber’zina’…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: huh…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: saya bercakap itu dan ini pada org ramai… tapi, dalam masa yang sama saya meyelindungi sesuatu yang tak sepatutnya saya buat…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: kononnya Islamik…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: saya rasa cara ni tak betul… kita sbnrnya yang dah menyarungkan benda yg tak baik ni dgn Islam… then, org nampak Islamik…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: saya rasa takde beza pun kita dgn org lain yg duk ber’couple2’ nieh..</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: hurm…..</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: jadi, saya rasa kita harus berpisah…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: demi menjaga diri…& sama-sama untuk kembali harungi hidup dalam redha Ilahi…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: sorry… sorry byk2 untuk segala apa yang telah kita buat…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: dan sorry juga sbb telah membawa awak ke jalan yang lupa pada-Nya…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Amin: andai ada jodoh, moga dipertemukan…</i></address><div style="color: magenta;"><i>Astaghfirullahalazim… Aku beristighfar panjang. Ku kesat peluh di dahi… Air mata jahiliyah ku deras menitis membasahi meja. Sedikit terpercik pada keyboard laptop. Aku tak sangka perkara seperti ini akan terjadi sepantas ini. Ringkas, lembut, berhikmah serta points-nya yang jelas membuat aku tak dapat membantah dan berkata-kata. Sedih, pilu, kecewa, dan sesekali timbul rasa kesal pun ada. Tapi, semua itu tak bermakna lagi… Aku tak mampu lagi untuk menyambung perbualan tersebut. Ku pasrah dan terima sahaja keputusan yang dibuat oleh Amin itu. Di saat ini, hanya Allah yang bisa mendengar bisikan hati rapuh ini. Dialah juga tempat ku pohon keampunan atas segala kekeliruan yang telah aku timbulkan. Rupanya selama ini aku telah tertipu dengan bisikan musuh, mengikut jalan taghut, mencampurkan halal dan haram, serta mengandunkan yang Islam dan al-hawa… Cinta hakiki hanyalah pada Allah…</i></div><div style="color: magenta;"><i>Tiba-tiba aku teringat hadis halawatul iman yang pernah dibincangkan oleh naqibah aku tak lama dahulu; pertama-tama sekali mestilah mencintai Allah dan RasulNya lebih daripada makhlukNya, kemudian mencintai seseorang itu hanya kerana Allah dan akhir sekali, mesti benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dicampakkan dirinya ke dalam api neraka. Dengan demikian barulah dapat merasai kemanisan iman itu. Hanya Allah sahajalah yang layak memberi hidayah kepada sesiapa yang dikhendakiNya. Moga-moga Dia kuatkan dan teguhkan hatiku menghadapi dugaan ini dan moga-moga diringankan beban yang kupikul ini. Aku terus menjawab ringkas….</i></div><address style="color: magenta;"><i>Wani: thanks & sorry too… saya terima… Alhamdulillah…</i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: moga awak bahagia dan sukses selalu di sana. doakan saya juga. </i></address><address style="color: magenta;"><i>Wani: wassalam. </i><i>Signed out</i></address><div style="color: magenta;"><i><a href="http://ummuayman.wordpress.com/2009/11/29/langkah-langkah-meraih-kebahagiaan/flowerheart/" rel="attachment
wp-att-1551"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-1551" height="104" src="http://ummuayman.files.wordpress.com/2009/11/flowerheart.jpg?w=121&h=104" title="flowerheart" width="121" /></a>Aku merasakan hubungan tiga tahun yang terbina itu memang salah pada dasarnya. Bagaimana mungkin ia dapat mewujudkan sebuah keluarga yang menjunjung Islam jika asasnya terbina melalui cara al-hawa? Ya, kami memang saling menasihati dan bertazkirah, saling mengejut Qiamulali, saling menghantar SMS ayat-ayat Quran serta hadis, tapi semua itu memang tak betul caranya… Aku sedar yang kami telah mempergunakan Islam untuk mencapai matlamat peribadi… Astaghfirullah.. Syukur pada Mu ya Allah kerana lekas mengembalikan ku pada jalan redha-Mu.“Sayang… Cepat turun ni. Nurul dah nak sampai.” Ops! Tersedar daripada lamunan kisah 15 tahun lepas itu tatkala mendengar sahutan suamiku, Muhammad Aqil untuk bersiap menyambut tetamu istimewa kami Nurul dan Amin. “Ya bang, Wani turun…”Alhamdulillah… Siap semuanya. Aku menutup lid laptopku dan bergegas turun ke bawah. Aku sudah bersedia untuk membentangkan ‘presentation’ kepada beliawan-beliawanis negara mengenai Cinta Remaja dalam program ‘Belia Negara 2057’ esok. Aku sangat bersyukur menjadi siapa diri aku sekarang ini dan aku mengharapkan belia-belia harapan negara dapat kembali kepada cara fitrah yang sebenar dalam menguruskan soal cinta</i></div><span style="color: maroon;"><i><a href="http://ummuayman.wordpress.com/2009/12/03/cinta-terlarang-kerana-allah/cinta-bersulam-noda/" rel="attachment
wp-att-1715"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-1715" height="357" src="http://ummuayman.files.wordpress.com/2009/12/cinta-bersulam-noda.jpg?w=477&h=357" title="cinta bersulam noda" width="477" /></a></i></span><br />
<span style="color: maroon;"><i>sumber:http://ismapenang.wordpress.com/</i></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-38469804532682454272011-02-22T23:08:00.000-08:002011-02-22T23:08:52.479-08:00Tiga Beradik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhun4HfDPF78z2sLCpLYzXQhOtUQ5BJ_3iGNsyXktg8YChe96w1XT9kM3-aC0X8w-Dpc5loNlefs6nnh-mLIgpjfkRZ_qMIB3bGEV5bh1FTJXEHKNLVDWviXMTWPHe_blFWvRG07YCQgzV1/s1600/IMG_1976.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhun4HfDPF78z2sLCpLYzXQhOtUQ5BJ_3iGNsyXktg8YChe96w1XT9kM3-aC0X8w-Dpc5loNlefs6nnh-mLIgpjfkRZ_qMIB3bGEV5bh1FTJXEHKNLVDWviXMTWPHe_blFWvRG07YCQgzV1/s400/IMG_1976.JPG" width="300" /></a></div><div style="text-align: center;">Bersiap nak kesekolah AGAMA 23 FEB 2011.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-32251696968815360442011-02-17T17:48:00.000-08:002011-02-17T17:48:22.112-08:00Biografi Khadijah binti Khuwailid<h3 class="post-title"> <a href="http://artikelassunnah.blogspot.com/2010/03/biografi-khadijah-binti-khuwailid.html"></a> </h3><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfdwfOUNBQRDDSznH_Ho23eqHngXFShZWe5Q_svl6hzyd0eggDjwJa3QZBsyMzDzDnF4HkF5-4yTHk6r_Qqu_gqXYERzI4adcvVNazYLHVjFenriat7Oe_AN1TjHvZl1Ad_AInPvcykl_e/s1600/khadijah+binti.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e)
{}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5454007469165411954" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfdwfOUNBQRDDSznH_Ho23eqHngXFShZWe5Q_svl6hzyd0eggDjwJa3QZBsyMzDzDnF4HkF5-4yTHk6r_Qqu_gqXYERzI4adcvVNazYLHVjFenriat7Oe_AN1TjHvZl1Ad_AInPvcykl_e/s200/khadijah+binti.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 186px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 200px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Khadijah binti Khuwailid</span> adalah sebaik-baik wanita ahli surga. Ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Sebaik-baik wanita ahli surga adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid.”<br />
<br />
Khadijah adalah wanita pertama yang hatinya tersirami keimanan dan dikhususkan Allah untuk memberikan keturunan bagi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., menjadi wanita pertama yang menjadi Ummahatul Mukminin, serta turut merasakan berbagai kesusahan pada fase awal jihad pcnyebaran agarna Allah kepada seluruh umat manusia.<br />
<br />
Khadijah adalah wanita yang hidup dan besar di lingkungan Suku Quraisy dan lahir dari keluarga terhormat pada lima belas tahun sebelum Tahun Gajah, sehingga banyak pemuda Quraisy yang ingin mempersuntingnya.<br />
<a href="" name="more"></a><br />
Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah pernah dua kali menikah. Suami pertama Khadijah adalah Abu Halah at-Tamimi, yang wafat dengan meninggalkan kekayaan yang banyak, juga jaringan perniagaan yang luas dan berkembang. Pernikahan kedua Khadijah adalah dengan Atiq bin Aidz bin Makhzum, yang juga wafat dengan meninggalkan harta dan perniagaan. Dengan demikian, Khadijah menjadi orang terkaya di kalangan suku Quraisy.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">A. Wanita Suci</span><br />
<br />
Sayyidah Khadijah dikenal dengan julukan wanita suci sejak perkawinannya dengan Abu Halah dan Atiq bin Aidz karena keutamaan ãkhlak dan sifat terpujinya. Karena itu, tidak heran jika kalangan Quraisy memberikan penghargaan dan berupa penghormatan yang tinggi kepadanya.<br />
<br />
Kekayaan yang berlimpahlah yang menjadikan Khadijah tetap berdagang. Akan tetapi, Khadijah merasa tidak mungkin jika sernua dilakukan tanpa bantuan orang lain. Tidak mungkin jika dia harus terjun langsung dalam berniaga dan bepergian membawa barang dagangan ke Yaman pada musim dingin dan ke Syam pada musim panas. Kondisi itulah yang menyebabkan Khadijah mulai mempekerjakan beberapa karyawan yang dapat menjaga amanah atas harta dan dagangannya. Untuk itu, para karyawannya menerima upah dan bagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Walaupun pekerjaan itu cukup sulit, bermodalkan kemampuan intelektual dan kecemer1angan pikiran yang didukung oleh pengetahuan dasar tentang bisnis dan bekerja sama, Khadijah mampu menyeleksi orang-orang yang dapat diajak berbisnis. Itulah yang mengantarkan Khadilah menuju kesuksesan yang gemilang.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">B. Pemuda yang Jujur</span><br />
<br />
Khadijah memiliki seorang pegawai yang dapat dipercaya dan dikenal dengan nama Maisarah. Dia dikenal sebagai pemuda yang ikhlas dan berani, sehingga Khadijah pun berani melimpahkan tanggung jawab untuk pengangkatan pegawai baru yang akan mengiring dan menyiapkan kafilah, menentukan harga, dan memilih barang dagangan. Sebenarnya itu adalah pekerjaan berat, namun penugasan kepada Maisarah tidaklah sia-sia.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">C. Pemuda Pemegang Amanah</span><br />
<br />
Kaum Quraisy tidak mengenal pemuda mana pun yang wara, takwa, dan jujur selain Muhammad bin Abdullah, yang sejak usia lima belas tahun telah diajak oleh Maisarah untuk menyertainya berdagang.<br />
<br />
Seperti biasanya, Maisarah menyertai Muhammad ke Syam untuk membawa dagangan Khadijah, karena memang keduanya telah sepakat untuk bekerja sama. Perniagaan mereka ketika itu memberikan keuntungan yang sangat banyak sehingga Maisarah kembali membawa keuntungan yang berlipat ganda. Maisarah mengatakan bahwa keuntungan yang mereka peroleh itu berkat Muhammad yang berniaga dengan penuh kejujuran. Maisarah menceritakan kejadian aneh selama melakukan perjalanan ke Syam dengan Muhammad. Selama perjalanan, dia melihat gulungan awan tebal yang senantiasa mengiringi Muhammad yang seolah-olah melindungi beliau dari sengatan matahari. Dia pun mendengar seorang rahib yang bernama Buhairah, yang mengatakan bahwa Muhammad adalah laki-laki yang akan menjadi nabi yang ditunggu-tunggu oleh orang Arab sebgaimana telah tertulis di dalam Taurat dan Injil.<br />
<br />
Cerita-cerita tentang Muhammad itu meresap ke dalam jiwa Khadijah, dan pada dasarnya Khadijah pun telah merasakan adanya kejujuran, amanah, dan cahaya yang senantiasa menerangi wajah Muhammad. Perasaan Khadijah itu menimbulkan kecenderungan terhadap Muhammad di dalam hati dan pikirannya, sehingga dia menemui anak pamannya, Waraqah bin Naufal, yang dikenal dengan pengetahuannya tentang orang- orang terdahulu. Waraqah mengatakan bahwa akan muncul nabi besar yang dinanti-nantikan manusia dan akan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya Allah. Penuturan Waraqah itu menjadikan niat dan kecenderungan Khadijah terhadap Muhammad semakin bertambah, sehingga dia ingin menikah dengan Muhammad. Setelah itu dia mengutus Nafisah, saudara perempuan Ya’la bin Umayyah untuk meneliti lebih jauh tentang Muhammad, sehingga akhirnya Muhammad diminta menikahi dirinya.<br />
<br />
Ketika itu Khadijah berusia empat puluh tahun, namun dia adalah wanita dari golongan keluarga terhormat dan kaya raya, sehingga banyak pemuda Quraisy yang ingin menikahinya. Muhammad pun menyetujui permohonan Khadijah tersebut. Maka, dengan salah seorang pamannya, Muhammad pergi menemui paman Khadijah yang bernama Amru bin As’ad untuk meminang Khadijah.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">D. Istri Pertama Rasulullah</span><br />
<br />
Allah menghendaki pernikahan hamba pilihan-Nya itu dengan Khadijah. Ketika itu, usia Muhammad baru menginjak dua puluh lima tahun, sementara Khadijah empat puluh tahun. Walaupun usia mereka terpaut sangat jauh dan harta kekayaan mereka pun tidak sepadan, pernikahan mereka bukanlah pernikahan yang aneh, karena Allah Subhanahu wa ta’ala telah memberikan keberkahan dan kemuliaan kepada mereka.<br />
<br />
Khadijah adalah istri Nabi yang pertama dan menjadi istri satu-satunya sebelum dia rneninggal. Allah menganugerahi Nabi Shallallahu alaihi wassalam. melalui rahirn Khadijah beberapa orang anak ketika dibutuhkan persatuan dan banyaknya keturunan. Dia telah mernberikan cinta dan kasih sayang kepada Rasuluflah Shallallahu alaihi wassalam. pada saat-saat yang sulit dan tindak kekerasan dan kekejaman datang dari kerabat dekat. Bersama Khadijah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mernperoleh per1akuan yang baik serta rumah tangga yang tenteram damai, dan penuh cinta kasih, setelah sekian lama beliau merasakan pahitnya menjadi anak yatirn piatu dan miskin.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">E. Putra-putri Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam</span><br />
<br />
Khadijah melahirkan dua orang anak laki-laki, yaitu Qasim dan Abdullah serta empat orang anak perempuan, yaitu Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum dan Fatimah. Seluruh putra dan putrinya lahir sebelum masa kenabian, kecuali Abdullah. Karena itulah, Abdullah kemudian dijuluki ath-Thayyib (yang balk) dan ath-Thahir (yang suci).<br />
<br />
Zainab banyak rnenyerupai ibunya. Setelah besar, Zainab dinikahkan dengan anak bibinya, Abul Ash ibnur Rabi’. Pernikahan Zainab ini merupakan peristiwa pertama Rasulullah rnenikahkan putrinya, dan yang terakhir beliau menikahkan Ummu Kultsum dan Ruqayah dengan dua putra Abu Lahab, yaitu Atabah dan Utaibah. Ketika Nabi Shallallahu alaihi wassalam. diutus menjadi Rasul, Fathimah az-Zahra, putri bungsu beliau rnasih kecil.<br />
<br />
Selain mereka ada juga Zaid bin Haritsah yang sering disebut putra Muhammad. Semula, Zaid dibeli oleh Khadijah dari pasar Mekah yang kemudian dijadikan budaknya. Ketika Khadijah menikah dengan Muhammad, Khadijah memberikan Zaid kepada Muhammad sebagai hadiah. Rasulullah sangat mencintai Zaid karena dia memiliki sifat-sifat yang terpuji. Zaid pun sangat mencintai Rasulullah. Akan tetapi di tempat lain, ayah kandung Zaid selalu mencari anaknya dan akhirnya dia mendapat kabar bahwa Zaid berada di tempat Muhammad dan Khadijah. Dia mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk memohon agar beliau mengembalikan Zaid kepadanya walaupun dia harus membayar mahal. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam memberikan kebebasan penuh kepada Zaid untuk memilih antara tetáp tinggal bersamanya dan ikut bersama ayahnya. Zaid tetap memilih hidup bersama Rasulullah, schingga dan sinilah kita dapat mengetahuisifat mulia Zaid.<br />
<br />
Agar pada kemudian hari nanti tidak menjadi masalah yang akan memberatkan ayahnya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan Zaid bin Haritsah menuju halaman Ka’bah untuk mengummkan kebebasan Zaid dan pengangkatan Zaid sebagai anak. Setelah itu, ayahnya merelakan anaknya dan merasa tenang. Dari situlah mengapa banyak yang menjuluki Zaid dengan sebutan Zaid bin Muhammad. Akan tetapi, hukum pengangkatan anak itu gugur setelah turun ayat yang membatalkannya, karena hal itu merupakan adat jahiliah, sebagaimana firman Allah berikut ini:<br />
<br />
” … jika kamu mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah merela sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu … ” (QS. At-Taubah:5)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">F. Pada Masa Kenabian Muhammad Shallallahu alaihi wassalam.</span><br />
<br />
Muhammad bin Abdullah hidup berumah tangga dengan Khadijah binti Khuwailid dengan tenterarn di bawah naungan akhlak mulia dan jiwa suci sang suami. Ketika itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjadi tempat mengadu orang-orang Quraisy dalam menyelesaikan perselisihan dan pertentangan yang terjadi di antara mereka. Hal itu menunjukkan betapa tinggi kedudukan Rasulullah di hadapan mereka pada masa prakenabian. Beliau menyendiri di Gua Hira, menghambakan din kepada Allah yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim a.s.<br />
<br />
Khadijah sangat ik.hlas dengan segala sesuatu yang dilakukan suaminya dan tidak khawatir selama ditinggal suaminya. Bahkan dia menjenguk serta menyiapkan makanan dan minuman selama beliau di dalam gua, karena dia yakin bahwa apa pun yang dilakukan suaminya merupakan masalah penting yang akan mengubah dunia. Ketika itu, Nabi Muhammad berusia empat puluh tahun.<br />
<br />
Suatu ketika, seperti biasanya beliau menyendiri di Gua Hira –waktu itu bulan Ramadhan–. Beliau sangat gemetar ketika mendengar suara gaib Malaikat Jibril memanggil beliau. Malaikat Jibril menyuruh beliau membaca, namun beliau hanya menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” Akhirnya, Malaikat Jibril mendekati dan mendekap beliau ke dadanya, seraya berkata, “Bacalah, wahai Muhammad!” Ketika itu Muhammad sangat bingung dan ketakutan, seraya menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” Mendengar itu, Malaikat Jibril mempererat dekapannya, dan berkata, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Dia mengajari manusia dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan segala sesuatu yang belum mereka ketahui.” Rasulullah Muhammad mengikuti bacaan tersebut. Keringat deras mengucur dari seluruh tubuhnya sehingga beliau kepayahan dan tidak menemukan jalan menuju rumah. Khadijah melihat beliau dalam keadaan terguncang seperti itu, kemudian memapahnya ke rumah, serta berusaha menghilangkan ketakutan dan kekhawatiran yang memenuhi dadanya. “Berilah aku selimut, Khadijah!” Beberapa kali beliau meminta istrinya menyelimuti tubuhnya. Khadijah memberikan ketenteraman kepada Rasulullah dengan segala kelembutan dan kasih sayang sehingga beliau merasa tenteram dan aman. Beliau ridak langsung menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada Khadijah karena khawatir Khadijah menganggapnya sebagai ilusi atau khayalan beliau belaka.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">G. Pribadi yang Agung</span><br />
<br />
Setelah rasa takut beliau hilang, Khadilah berupaya agar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengutarakan apa yang telah dialaminya, dan akhirnya beliau pun menceritakan peristiwa yang baru dialaminya. Khadijah mendengarkan cerita suaminya dengan penuh minat dan mempercayai semuanya, sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. merasa bahwa istrinya pun menduga akan terjadinya hal-hal seperti itu.<br />
<br />
Sejak semula Khadijah telah yakin bahwa suaminya akan menerima amanat Allah Yang Maha Besar untuk seluruh alam semesta. Kejadian tersebut merupakan awal kenabian dan tugas Muhammad menyampaikan amanat Allah kepada manusia. Hal itu pun merupakan babak baru dalam kehidupan Khadijah yang dengannya dia harus mempercayai dan meyakini ajaran Rasulullah Muhammad, sehingga Rasulullah mengatakan, “Aku rnengharapkannya menjadi benteng yang kuat bagi diriku.”<br />
<br />
Di sinilah tampak kebesaran pribadi serta kematangan dan kebijaksanaan pemikiran Khadijah. Khadijah telah mencapai derajat yang tinggi dan sempurna, yang belum pernah dicapai oleh wanita mana pun. Dia telah berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, “Demi Allah, Allah tidak akan menyia nyiakanrnu Engkau selalu menghubungkan silaturahim, berbicara benar, memikul beban orang lain, menolong orang papa, menghorrnati tamu, dan membantu meringankan derita dan musibah orang lain.”<br />
<br />
Setelah Rasulullah merasa tenteram dan dapat tidur dengan tenang, Khadijah mendatangi anak pamannya, Waraqah bin Naufal, yang tidak terpengaruhi tradisi jahiliah. Khadijah menceritakan kejadian yang dialami suaminya. Mendengar cerita mengenai Rasulullah, Waraqah berseru, “Maha Mulia…Maha Mulia…. Demi yang jiwa Waraqah dalam genggaman-Nya, kalau kau percaya pada ucapanku, maka apa yang diihat Muhammad di Gua Hira itu merupakan suratan yang turun kepada Musa dan Isa sebelumnya, dan Muhammad adalah nabi akhir zaman, dan namanya tertulis dalam Taurat dan Injil.” Mendengar kabar itu, Khadijah segera menemui suaminya (Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam) dan menyampaikan apa yang dikatakan oleh Waraqah.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">H. Awal Masa Jihad di Jalan Allah</span><br />
<br />
Khadijah meyakini seruan suaminya dan menganut agarna yang dibawanya sebelum diumumkan kepada rnasyarakat. Itulah langkah awal Khadijah dalam menyertai suaminya berjihad di jalan Allah dan turut menanggung pahit getirnya gangguan dalam menyebarkan agama Allah.<br />
<br />
Beberapa waktu kemudian Jibril kembali mendatangi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. untuk membawa wahyu kedua dari Allah:<br />
<br />
“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan dan Tuhanmu agungkanlah dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlab kamu memberi (dengan maksud) memperoleb (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah” (QS. Al-Muddatstir:1-7)<br />
<br />
Ayat di atas merupakan perintah bagi Rasulullah untuk mulai berdakwah kepada kalangan kerabat dekat dan ahlulbait beliau. Khadijah adalah orang pertama yang menyatap kan beriman pada risalah Rasulullah Muhammad dan menyatakan kesediaannya menjadi pembela setia Nabi. Kemudian menyusul Ali bin Abi Thalib, anak paman Rasulullah yang sejak kecil diasuh dalam rumah tangga beliau. Ali bin Abi Thalib adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak, kemudian Zaid bin Haritsah, hamba sahaya Rasulullah yang ketika itu dijuluki Zaid bin Muhammad. Dari kalangan laki-laki dewasa, mulailah Abu Bakar masuk Islam, diikuti Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqash, az-Zubair ibnu Awam, Thalhah bin Ubaidilah, dan sahabat-sahat lainnya. Mereka masuk menyatakan Islam secara sembunyi-sembunyi sehingga harus melaksanakan shalat di pinggiran kota Mekah.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">I. Masa Berdakwah Terang-terangan</span><br />
<br />
Setelah berdakwah secara sembunyi- sembunyi, turunlah perintah Allah kepada Rasulullah untuk memulai dakwah secara terang-terangan. Karena itu, datanglah beliau ke tengah-tengah umat seraya berseru lantang, “Allahu Akbar, Allahu Akbar… Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia tidak melahirkan, juga tidak dilahirkan.” Seruan beliau sangat aneh terdengar di telinga orang-orang Quraisy. Rasulullah Muhammad memanggil manusia untuk beribadah kepada Tuhan yang satu, bukan Laata, Uzza, Hubal, Manat, serta tuhan-tuhan lain yang mernenuhi pelataran Ka’bah. Tentu saja mereka menolak, mencaci maki, bahkan tidak segan-segan menyiksa Rasulullah. Setiap jalan yang beliau lalui ditaburi kotoran hewan dan duri.<br />
<br />
Khadijah tampil mendampingi Rasulullah dengan penuh kasih sayang, cinta, dan kelembutan. Wajahnya senantiasa membiaskan keceriaan, dan bibirnya meluncur kata-kata jujur. Setiap kegundahan yang Rasulullah lontarkan atas perlakuan orang-orang Quraisy selalu didengarkan oleh Khadijah dengan penuh perhatian untuk kemudian dia memotivasi dan rnenguatkan hati Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. Bersama Rasulullah, Khadijah turut menanggung kesulitan dan kesedihan, sehingga tidak jarang dia harus mengendapkan perasaan agar tidak terekspresikan pada muka dan mengganggu perasaan suaminya. Yang keluar adalab tutur kata yang lemah lembut sebagai penyejuk dan penawar hati.<br />
<br />
Orang yang paling keras menyakiti Rasulullah adalah paman beliau sendiri, Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Lahab, beserta istrinya, Ummu Jamil. Mereka memerintah anak-anaknya untuk memutuskan pertunangan dengan kedua putri Rasulullah, Ruqayah dan Ummu Kultsum. Walaupun begitu, Allah telah menyediakan pengganti yang lebih mulia, yaitu Utsman bin Affan bagi Ruqayah. Allah mengutuk Abu Lahab lewat firman-Nya :<br />
<br />
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dan sabut. “ (QS. Al-Lahab:1-5)<br />
<br />
Khadijah adalah tempat berlindung bagi Rasulullah. Dari Khadijah, beliau memperoleh keteduhan hati dan keceriaan wajah istrinya yang senantiasa menambah semangat dan kesabaran untuk terus berjuang menyebarluaskan agama Allah ke seluruh penjuru. Khadijah pun tidak memperhitungkan harta bendanya yang habis digunakan dalam perjuangan ini. Sementara itu, Abu Thalib, parnan Rasulullah, menjadi benteng pertahanan beliau dan menjaga beliau dari siksaan orang-orang Quraisy, sebab Abu Thalib adalah figur yang sangat disegani dan diperhitungkan oleh kaum Quraisy.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">J. Pemboikotan Kaum Quraisy terhadap Kaum Muslimin</span><br />
<br />
Setelah berbagai upaya gagal dilakukan untuk menghentikan dakwah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, baik itu berupa rayuan, intimidasi, dan penyiksaan, kaum Quraisy memutuskan untuk memboikot dan mengepung kaum muslimin dan menulis deklarasi yang kemudian digantung di pintu Ka’bah agar orang-orang Quraisy memboikot kaum muslimin, termasuk Rasulullah, istrinya, dan juga pamannya. Mereka terisolasi di pinggiran kota Mekah dan diboikot oleh kaum Quraisy dalam bentuk embargo atas transportasi, komunikasi, dan keperluan sehari-hari lainnya.<br />
<br />
Dalam kondisi seperti itu, Rasulullah dan istrinya dapat bertahan, walaupun kondisi fisiknya sudah tua dan lemah. Ketika itu kehidupan Khadijah sangat jauh dan kehidupan sebelumnya yang bergelimang dengan kekayaan, kemakmuran, dan ketinggian derajat. Khadijah rela didera rasa haus dan lapar dalam mendampingi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan kaum muslimin. Dia sangat yakin bahwa tidak lama lagi pertolongan Allah akan datang. Keluarga mereka yang lain, sekali-kali dan secara sembunyi-sembunyi, mengirimkan makanan dan minuman untuk mempertahankan hidup. Pemboikotan itu berlangsung selama tiga tahun, tetapi tidak sedikit pun menggoyahkan akidah mereka, bahkan yang mereka rasakan adalah bertambah kokohnya keimanan dalam hati. Dengan demikian, usaha kaum Quraisy telah gagal, sehingga mereka mengakhiri pemboikotan dan membiarkan kaum muslimin kembali ke Mekah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pun kembali menyeru nama Allah Yang Mulia dan melanjutkan jihad beliau.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">K. Wafatnya Khadijah</span><br />
<br />
Beberapa hari setelah pemboikotan, Abu Thalib jatuh sakit, dan semua orang meyakini bahwa sakit kali mi merupakan akhir dan hidupnva. Dalam keadaan seperti itu, Abu Sufjan dan Abu Jahal membujuk Abu Thalib untuk menasehati Muhammad agar menghentikan dakwahnya, dan sebagai gantinya adalah harta dan pangkat. Akan tetapi, Abu Thalib tidak bersedia, dan dia mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tidak akan bersedia menukar dakwahnya dengan pangkat dan harta sepenuh dunia.<br />
<br />
Abu Thalib meninggal pada tahun itu pula, maka tahun itu disebut sebagai ‘Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Sebaliknya, orang-orang Quraisy sangat gembira atas kematian Abu Thalib itu, karena mereka akan lebih leluasa mengintimidasi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan pengikutnya. Pada saat kritis menjelang kematian pamannya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membisikkan sesuatu, Secepat ini aku kehilangan engkau?<br />
<br />
Pada tahun yang sama, Sayyidah Khadijah sakit keras akibat beberapa tahun menderita kelaparan dan kehausan karena pemboikotan itu. Semakin hari, kondisi badannya semakin menurun, sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. semakin sedih. Bersama Khadijahlah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia. Dalam sakit yang tidak terlalu lama, dalam usia enam puluh lima tahun, Khadijah meninggal, menyusul Abu Thalib. Khadijah dikuburkan di dataran tinggi Mekah, yang dikenal dengan sebutan al-Hajun. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sendiri yang mengurus jenazah istrinya, dan kalimat terakhir yang beliau ucapkan ketika melepas kepergiannya adalah: “Sebaik-baik wanita penghuni surga adalab Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid.”<br />
<br />
Khadijah meninggal setelah mendapatkan kemuliaan yang tidak pernah dimiliki oleh wanita lain, Dia adalah Ummul Mukminin istri Rasulullah yang pertama, wanita pertama yang mernpercayai risalah Rasulullah, dan wanita pertama yang melahirkan putra-putri Rasulullah. Dia merelakan harta benda yang dimilikinya untuk kepentingan jihad di jalan Allah. Dialah orang pertama yang mendapat kabar gembira bahwa dirinya adalah ahli surga. Kenangan terhadap Khadijah senantiasa lekat dalam hati Rasulullah sampai beliau wafat. Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai Sayyidah Khadijah binti Khuwailid dan semoga Allah memberinya tempat yang layak di sisi-Nya. Amin.<br />
<br />
Sumber: buku Dzaujatur-Rasulullah, karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu, Riyadh, http://ahlulhadiits.wordpress.com/Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-90402779946733117042011-02-16T23:13:00.000-08:002011-02-16T23:15:26.511-08:00Saidina Ali Abi Talib (Arab: علي بن أبي طالب)<div class="commentmeta"><br />
</div><div class="commentmeta">(<a href="http://id.wordpress.com/tag/biografi/" rel="category tag" title="Lihat
seluruh tulisan dalam Biografi">Biografi</a>) </div><div class="commentmeta"> April 23, 2008 at 4:53 am</div><div class="commentmeta"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saidina Ali Abi Talib (Arab: علي بن أبي طالب) ialah khalifah keempat Islam daripada Khulafa al-Rasyidin. Beliau juga ialah sepupu dan menantu Nabi Muhammad s.a.w. selepas mengahwini anak perempuan Rasulullah s.a.w. iaitu Fatimah.<br />
<br />
<br />
<span id="more-27"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; text-align: justify;"><b>Kehidupan Awal</b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saidina Ali dilahirkan di Makkah pada tahun 598. Golongan Syiah percaya bahawa Saidina Ali dilahirkan di dalam Kaabah, tempat paling suci bagi orang Islam. Bapa Saidina Ali, Abu Talib ialah ahli puak Quraish dan juga ialah bapa saudara Nabi Muhammad s.a.w.. Semasa Nabi Muhammad s.a.w. menjadi yatim dan kemudiannya dibela oleh datuknya yang kemudiannya meninggal dunia, Abu Talib menjaga Rasulullah s.a.w. Saidina Ali dan Nabi Muhammad yang merupakan sepupu dibesarkan seperti adik-beradik.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Semasa Nabi Muhammad s.a.w. menerima wahyu daripada Allah s.w.t., Saidina Ali merupakan kanak-kanak pertama memeluk Islam. Saidina Ali sentiasa menyokong Nabi Muhammad s.a.w. semasa kezaliman terhadap orang Muslim berlaku. Pada tahun 622 masihi, semasa peristiwa hijrah berlaku, Saidina Ali mengambil risiko dengan tidur di katil Rasulullah s.a.w. lantas berjaya mengelakkan satu percubaan membunuh.<br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; text-align: justify;"><b>Saidina Ali di Madinah</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Semasa berlakunya Perang Badar, Saidina Ali menumpaskan seorang jaguh Quraish iaitu Walid ibni Utba di samping askar-askar Makkah yang lain. Selepas itu beliau mengahwini Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah s.a.w. Sepanjang sepuluh tahun Nabi Muhammad s.a.w. mengetuai penduduk Madinah, Saidina Ali senantiasa menolong dan membantu baginda demi kemajuan umat Islam.<br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; text-align: justify;"><b>Kewafatan Nabi Muhammad s.a.w. (632M)</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selepas wafatnya Nabi Muhammad s.a.w. pada tahun 632 masihi, Saidina Abu Bakar dilantik menjadi khalifah pertama umat Islam. Adalah dikatakan bahawa Saidina Ali hanya menerima Saidina Abu Bakar enam bulan selepas Saidina Abu Bakar dilantik. Hal ini masih samar-samar.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Golongan Syiah percaya memandangkan Saidina Ali merupakan menantu dan sepupu kepada Rasulullah s.a.w. maka beliaulah yang seharusnya dilantik menjadi khalifah. Ahli Sunah Waljamaah pula percaya perlantikan Saidina Abu Bakar merupakan sesuatu yang tepat sekali.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Karamallahuwajha<br />
</div><div style="color: cyan;"><b>Menjadi khalifah ke-4</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada tahun 656 masihi, khalifah ketiga Islam iaitu Saidina Uthman Affan wafat kerana dibunuh di dalam rumahnya sendiri. Segelintir masyarakat kemudiannya mencadangkan Saidina Ali supaya menjadi khalifah tetapi Saidina Ali menolak. Tetapi selepas didesak oleh pengikutnya, beliau akhirnya menerima untuk menjadi khalifah.<br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; text-align: justify;"><b>Pentadbiran Saidina Ali</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Perkara pertama beliau lakukan selepas dilantik menjadi khalifah ialah dengan menghapuskan pemberontakan yang ketuai oleh isteri Rasulullah iaitu Ummul Mukminin Saidatina Aisyah, dan dua orang sahabat Nabi iaitu Talhah ibn Ubaidillah dan Zubair ibn Awwam. Pemberontakan itu berjaya ditumpaskan oleh Saidina Ali dalam Perang Jamal (juga dikenali sebagai Perang Unta). Dalam peperangan ini, Talhah dan Zubair terkorban manakala Saidatina Aisyah kembali ke Madinah.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selepas itu, Saidina Ali melantik gabenor-gabenor baru bagi menggantikan pentadbir-pentadbir yang dilantik oleh Saidina Uthman. Saidina Ali memindahkan pusat pentadbiran Islam daripada Madinah ke Kufah, Iraq. Kota Damsyik, Syria pula ditadbir oleh Muawiyah, Gabebor Syria dan saudara Saidina Uthman. Muawiyah telah dilantik sebagai Gabenor pada masa pemerintahan Saidina Umar lagi.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Muawiyah, yang menyimpan cita-cita politik yang besar, berpendapat bahawa siasatan berkenaan dengan pembunuhan Saidina Uthman adalah merupakan keutamaan bagi negara ketika itu dan beliau ingin mengetahui siapakah pembunuh Saidina Uthman dan pembunuh tersebut mestilah dihukum qisas. Bagi Saidina Ali, beliau berpendapat keadaan dalam negara hendaklah diamankan terlebih dahulu dengan seluruh penduduk berbaiah kepadanya sebelum beliau menyiasat kes pembunuhan Saidina Uthman.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Muawiyah kemudiannnya menyatakan rasa kesal dengan kelambatan Saidina Ali menyiasat kematian Saidina Uthman, lalu melancarkan serangan ke atas Saidina Ali. Akhirnya terjadilah Perang Siffin di antara Muawiyah dan Saidina Ali. Di dalam peperangan ini antara para sahabat yang terlibat adalah Amru Al-Ash, Ammar ibn Yasir, Abdullah ibn Amru Al Ash, Abdullah ibn Abbas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ada di antara para sahabat bersikap berkecuali di dalam hal ini. Antaranya adalah Abdullah ibn Umar, Muhammad ibn Maslamah, Sa’ad ibn Abi Waqqas, Usamah ibn Zaid.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dikutib dari : <a href="http://www.acehforum.or.id/sejarah-sahabat-rasullullah-t11528.html?s=ab3c643f03112ab72b42e1342c52ef4b&" target="_blank">http://www.acehforum.or.id</a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-19947863089453758192011-02-16T22:48:00.000-08:002011-02-16T23:42:18.350-08:00BIODATA MUHAMMAD RASULULLAH SAW<div style="color: #cccccc;"><b><br />
<img border="0" src="http://lh3.ggpht.com/_pXr5slg8org/Sv6sgn1aU2I/AAAAAAAAA_g/Wzecg_wsNwk/s144/bismillah.gif.jpg" /><br />
<img border="0" src="http://lh4.ggpht.com/_pXr5slg8org/Sv6sgaJUXFI/AAAAAAAAA_c/NSljUDU3ksE/s144/Assalamualaikum_JAWI.gif.jpg" /><br />
<br style="color: #6aa84f;" /><span style="color: #6aa84f;"> Seseorang itu tidak akan menyambut kelahiran <u><span style="color: lime;">Rasulullah SAW</span></u> jika tiada perasaan cinta terhadap baginda.</span></b><br />
<b><span style="color: #6aa84f;"> </span><br style="color: #6aa84f;" /> <span style="color: #6aa84f;"></span><span style="color: #6aa84f;">Justeru itu kita harus berasa bertanggungjawab untuk memaparkan biodata dan kronologi hidup </span><span class="yshortcuts" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); color: #6aa84f; cursor: pointer;">Baginda</span><span style="color: #6aa84f;"> SAW untuk tatapan dan ingatan kita bersama agar kita lebih mencintai kehidupan dan perjuangan Rasulullah SAW.</span><br style="color: #6aa84f;" /> <br style="color: #6aa84f;" /> <br style="color: #6aa84f;" /> <b style="color: lime;"><u>BIODATA RASULULLAH S.A.W.</u></b><br style="color: #6aa84f;" /> </b> </div><ul style="color: #6aa84f;"><li><b>Nama : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim.</b></li>
<b> </b>
<li><b>Tarikh lahir : Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal bersamaan 20 April 571 Masehi (dikenali sebagai Tahun <span class="yshortcuts" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;">Gajah</span>; sempena peristiwa tentera bergajah Abrahah yang menyerang kota Kaabah)</b></li>
<b> </b>
<li><b>Tempat lahir : Di rumah <span class="yshortcuts" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;">Abu Talib</span>, Makkah Al-Mukarramah.</b></li>
<b> </b>
<li><b>Nama bapa : Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim.</b></li>
<b> </b>
<li><b>Nama ibu : <span class="yshortcuts">Aminah</span> binti Wahab bin Abdul Manaf.</b></li>
<b> </b>
<li><b>Pengasuh pertama : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba<br />
perempuan bapa Rasulullah SAW).</b></li>
<b> </b>
<li><b>Ibu susu pertama : Thuwaibah (hamba perempuan <span class="yshortcuts">Abu Lahab</span>).</b></li>
<b> </b>
<li><b>Ibu susu kedua : Halimah binti Abu Zuaib As-Saadiah (lebih dikenali<br />
Halimah As-Saadiah. Suaminya bernama Abu Kabsyah).</b></li>
</ul><div style="color: #6aa84f;"><b><br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>USIA 5 TAHUN</u></b><br />
<br />
· Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat<br />
untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>USIA 6 TAHUN</u></b><br />
<br />
· Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa '<br />
(sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan <span class="yshortcuts">Madinah</span>).<br />
· Baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapa Rasulullah SAW)<br />
dan dibiayai oleh datuknya Abdul Muttalib.<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>USIA 8 TAHUN</u></b><br />
<br />
· Datuknya, Abdul Muttalib pula meninggal dunia.<br />
· Baginda dipelihara pula oleh bapa saudaranya, Abu Talib.<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>USIA 9 TAHUN (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun)</u></b><br />
<br />
· Bersama bapa saudaranya, Abu Talib bermusafir ke <span class="yshortcuts">Syam</span> atas urusan perniagaan.<br />
· Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendita <span class="yshortcuts">Nasrani</span> bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.<br />
<br />
<br />
</b><b><b style="color: lime;"><u>USIA 20 TAHUN </u></b></b><b><b style="background-color: lime;"><u></u></b></b></div><div style="color: #6aa84f;"><b><br />
. Terlibat dalam peperangan Fijar . Ibnu Hisyam di dalam kitab ' Sirah ' ,<br />
jilid1, halaman 184-187 menyatakan<br />
<br />
<br />
pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah<br />
14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan<br />
berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.<br />
· Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk memberi<br />
pertolongan kepada orang yang dizalimi di Makkah.<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>USIA 25 TAHUN</u></b><br />
<br />
· Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah<br />
binti Khuwailid Al-Asadiyah.<br />
· Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.<br />
· Baginda SAW bersama-sama Abu Talib dan beberapa orang bapa saudaranya<br />
yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapa saudara Khadijah) untuk<br />
meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.<br />
· Mas kahwin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>USIA 35 TAHUN</u></b><br />
<br />
· Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Kaabah.<br />
· Pembinaan semula Kaabah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk<br />
Makkah.<br />
· Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan ' Hajarul-Aswad ' ke<br />
tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan<br />
batu tersebut.<br />
<br />
<br style="color: lime;" /> <b style="color: lime;"><u>USIA 40 TAHUN</u></b><br />
<br />
· Menerima wahyu di gua Hira ' sebagai perlantikan menjadi Nabi dan Rasul<br />
<span class="yshortcuts" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;">akhir zaman</span>.<br />
<br />
<br style="color: lime;" /> <b style="color: lime;"><u>USIA 53 TAHUN</u></b><br />
<br />
· Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh <span class="yshortcuts" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;">Saidina Abu Bakar</span><br />
Al-Siddiq.<br />
· Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal/ 24 September 622M.<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>USIA 63 TAHUN</u></b><br />
<br />
· Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12<br />
Rabiulawal tahun 11Hijrah/ 8 Jun 632 Masihi.<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>ISTERI-ISTERI RASULULLAH S.A.W</u></b><br />
<br />
§ Khadijah Binti Khuwailid.<br />
§ Saudah Binti Zam'ah.<br />
§ Aisyah Binti Abu Bakar (anak Saidina Abu Bakar).<br />
§ Hafsah binti ' Umar (anak Saidina ' Umar bin Al-Khattab).<br />
§ Ummi Habibah Binti <span class="yshortcuts">Abu Sufyan</span>.<br />
§ Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).<br />
§ Zainab Binti Jahsy.<br />
§ Maimunah Binti Harith.<br />
§ Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.<br />
§ Zainab Binti Khuzaimah (digelar ' Ummu Al-Masakin ' ; Ibu Orang Miskin).<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>ANAK-ANAK RASULULLAH S.A.W</u></b><br style="color: lime;" /> <br />
1. Qasim<br />
2. Abdullah<br />
3. Ibrahim<br />
4. Zainab<br />
5. Ruqaiyah<br />
6. Ummi Kalthum<br />
7. Fatimah Al-Zahra '<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>ANAK TIRI RASULULLAH S.A.W</u></b><br />
<br />
Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah al-Tamimi (anak kepada Saidatina<br />
Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah,<br />
Khadijah adalah seorang janda).<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>SAUDARA SESUSU RASULULLAH S.A.W</u></b><br />
<br />
<b style="color: lime;">IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN</b><br />
<br />
1. Thuwaibah 1. Hamzah<br />
2. Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;">SAUDARA SUSUAN</b><br />
<br />
1. Halimah Al-Saidiyyah 1. Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Mutallib<br />
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza<br />
3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza<br />
4. ' Aisyah binti Harith bin abdul ' Uzza<br />
<br />
<br />
<b style="color: lime;"><u>BAPA DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SAW</u></b><br />
<br />
<b>(ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTTALIB)</b><br />
<br />
1. Al-Harith<br />
2. Muqawwam<br />
3. Zubair<br />
4. Hamzah ***<br />
5. Al-Abbas ***<br />
6. Abu Talib<br />
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)<br />
8. Abdul Ka ' bah<br />
9. Hijl<br />
10. Dhirar<br />
11. Umaimah<br />
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)<br />
13. Atiqah ##<br />
14. Arwa ##<br />
15. Umaimah<br />
16. Barrah<br />
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) ***<br />
<br />
*** Sempat <span class="yshortcuts" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;">masuk Islam</span>.<br />
## <span class="yshortcuts">Ulama</span> berselisih pendapat tentang Islamnya. </b><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="color: cyan; line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><i><b><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Sabda Rasulullah SAW:</span></b></i></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><i><b><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sesungguhnya dia telah mencintai aku. Dan sesiapa yang mencintai aku nescaya dia bersama-samaku di dalam syurga." (Riwayat Al-Sajary daripada Anas )</span></b></i></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><i><b><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Nabi Muhammad SAW - Manusia agong</span></b></i></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;"><u style="color: lime;"><b>KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH.</b></u> </span></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan keIslaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah saw</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Aku melihat cahaya dari lidahnya.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Rasulullah umpama matahari yang bersinar.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Wajahnya seperti bulan purnama.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Mulut baginda sederhana luas dan cantik.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Janggutnya penuh dan tebal menawan.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Rambutnya sedikit ikal.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah bahu tapi disisir rapi.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Rambutnya terbelah di tengah.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur dari dada ke pusat.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Seimbang antara kedua bahunya.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar dan tersusun dgn cantik.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik. </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Warna putihnya lebih banyak.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; line-height: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·</span><span style="font-size: 7pt;"> </span><span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 10pt;">Warna kulitnya putih tapi sihat.</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>copy from : <a href="http://adanyakauuntukku.blogdrive.com/">http://adanyakauuntukku.blogdrive.com</a><b> </b></div><div style="color: #6aa84f;"><b><span style="color: #999999;">sumber dari < http://melewar.uthm.edu.my ></span></b></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-45439598174705654162011-02-09T18:20:00.000-08:002011-02-09T18:25:52.585-08:00MUHASABAH DIRI<div style="color: #0c343d; text-align: center;"><div style="color: cyan;"><i><b><span style="text-decoration: underline;">Merenung Diri</span></b></i></div></div><div style="text-align: center;"><b><i>Tidak perlu melihat keramaian untuk menilai zaman</i></b><br />
<b><i>Lihat saja pada diri sendiri untuk melihat zaman</i></b><br />
<b><i>Andai diri terasing dari zaman ini</i></b><br />
<br />
<b><i>Semoga ALLAH tetap memeluk kamu dalam pelukan-Nya</i></b></div><div style="text-align: center;"><b><i>Jika ditanya, apa yang kamu inginkan?</i></b><br />
<b><i>Lantas menjawab menginginkan Islam dijulang</i></b><br />
<br />
<div style="color: lime;"><b><i>Tapi, cuba tanya pada diri sendiri</i></b></div><div style="color: lime;"><b><i>Akar Islam, kukuh sudahkah dalam diri?</i></b></div></div><div style="color: lime; text-align: center;"><b><i>Malangnya, sengih hanya diberi sebagai jawapan</i></b><br />
</div><div style="text-align: center;"><b><i>Terlambat atau tidak, bukanlah persoalan</i></b><br />
<b><i>Persoalannya utama ialah sejauh mana kita menanamnya dalam diri</i></b><br />
<b><i>Benih-benih ad-deen adakah dibajai dengan zikir</i></b><br />
<b><i>Ataukah dibajai dengan hasad dan bangga diri</i></b><br />
</div><div style="text-align: center;"><b><i>Lihatlah dunia dalam diri dan letakkan pada tanganmu</i></b><br />
<b><i>Andai kamu berjaya menempatkannya</i></b><br />
<b><i>Maka kamu sudah membuka kunci dunia</i></b><br />
<br />
<div style="color: lime;"><b><i>Semoga ALLAh memandang dengan pandangan rahmat-Nya</i></b></div></div><div style="text-align: center;"><div style="color: lime;"><b><i>Wahai diri,</i></b></div><b><i>siap siagakan dirimu!</i></b></div><b>Mendidik diri dalam kegelapan</b>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-71177095888460484052011-02-07T19:53:00.001-08:002011-02-07T19:53:20.721-08:00Manusia Berakal<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://akhzaman.blogspot.com/2010/09/akal.html">akal</a> </h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO_YJarbBQSdg7Qrk0mJInaM95iySamgYxOjJGxju-zzsx8MXDF6st68mX_NIBO-7onDX1e83NThHyxsVx8K4EcK1t2TI0z-g6TEhmmovJAPHEkuYldosxCe4Sr3xAIsYKAOvwBBpq8lI/s1600/ihya1%60.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO_YJarbBQSdg7Qrk0mJInaM95iySamgYxOjJGxju-zzsx8MXDF6st68mX_NIBO-7onDX1e83NThHyxsVx8K4EcK1t2TI0z-g6TEhmmovJAPHEkuYldosxCe4Sr3xAIsYKAOvwBBpq8lI/s320/ihya1%60.png" width="310" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><span class="Apple-style-span" style="color: #f1c232;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #660000;"><b>sifat manusia yang mempunyai akal:</b></span></span></span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">pertama</span></span><br />
<br />
mengenepikan kemuliaan dunia dan tidak harap disanjung<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">kedua</span></span><br />
<br />
membuang dan menjauhi sifat takabbur (membesar diri)<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ketiga</span></span><br />
<br />
suka kepada kerja amal dan ibadat<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">keempat</span></span><br />
<br />
amat gemar melakukan kebajikan<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">kelima</span></span><br />
<br />
benci kepada semua sifat kejahatan<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">keenam</span></span><br />
<br />
amat mengasihi orang yang berilmu dan baik adab<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ketujuh</span></span><br />
<br />
membalas jasa orang kepadanya<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">kelapan</span></span><br />
<br />
segera menjelaskan hutang<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">kesembilan</span></span><br />
<br />
meninggalkan sifat marah<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">kesepuluh</span></span><br />
<br />
murah hati, manis mulut dan suka membantu dan sedekah<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">kesebelas</span></span><br />
<br />
baik serta belas kepada kaum kerabat<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">kedua belas</span></span><br />
<br />
tidak mahu mengambil dan makan barang dan makanan yang haram<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">ketiga belas</span></span><br />
<br />
sedia di"kena"kan (diperlakukan yang tidak baik) tetapi tidak mahu mengenakan<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;">keempat belas</span></span><br />
<br />
benci kepada manusia yang suka membesar diri dan bermegah-megah<br />
<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">kesempurnaan</span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Itulah sifat manusia yang mempunyai "akal". dan sesiapa yang dapat memakainya maka IA ADALAH SEMPURNA DI DUNIA DAN AKHIRAT. Selamatlah dia di dunia dan juga akhirat walaupun tidak tahu membaca dan menulis.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">perhatian</span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">SEKURANG-KURANGNYA MANUSIA YANG MEMPUNYAI "AKAL" ITU IALAH MEREKA YANG MENINGGALKAN KEMULIAAN DUNIA DAN TIDAK SOMBONG DAN BONGKAK (tidak menyombong diri).</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Akal ialah tapak dan hamparan kepada "ILMU". </span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">"ILMU" pula adalah makanan bagi "ROH"</span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-76576225384307039172011-02-07T19:45:00.000-08:002011-02-07T19:45:58.173-08:00Daulah Islamiah & Khilafah Islamiah<b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b>Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah<br />
Semoga rahasia keluhuran selalu terlimpah kepada kita, amin. Satu hal yang perlu saya jawab tentang pertanyaan bagaimana hukumnya daulah islamiyah?, kata-kata <span style="color: #660000;">daulah islamiyyah tidak pernah ada dalam Islam</span>, Daulah artinya negara, sedangkan Islam tidak pernah bernegara, <span style="color: #274e13;">yang ada adalah khilafah islamiyyah</span>. Dari zaman rasulullah tidak pernah ada yang namanya Negara Islam Madinah atau Makkah atau yang lainnya, jadi jika ada yang membicarakan masalah <b><i> <span style="color: black; font-size: small;">“Daulah Islamiyah”</span>,</i></b> maka dari awal ucapannya saja salah maka terlebih lagi kedalamnya, jika mau ditelusuri lebih dalam maka akan banyak kita temui bahwa mereka belum memahami Islam dengan baik dan sempurna, karena daulah islamiyyah tidak pernah ada dalam sejarah Islam yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Abdullah bin Ubay bin Salul pembesar munafiq di Madinah dan tetap memimpin Madinah, namun Rasulullah tetap tidak memberontak untuk menjatuhkan kekuasaan Abdullah bin Salul, padahal dia adalah pimpinan munafik yang paling jahat di Madinah, dimana semua rahasia Islam disampaikan kepada kuffar quraisy, namun ia mengaku muslim agar tidak dibunuh dan rasulullah tetap tidak menjatuhkan kekuasaannya, padahal yang benar adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana yang telah difirmankan Allah :</b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;"><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b> <b> وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآَمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ </b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></div><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b> ( محمد : 2 )</b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><br />
<b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><i>“Dan orang-orang mu'min dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka” ( QS. Muhammad : 2 ) </i></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><br />
<b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b> </b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b>Namun pemimpin-pemimpin kita Alhamdulillah tidak ada yang melarang kita melakukan shalat atau puasa, tidak ada yang mencelakakan orang islam dan para ulama’. Maka jangan mudah tertipu atau terprovokasi dengan hal-hal yang bisa memicu buruknya citra baik nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Islam adalah agama yang damai dan tidak pernah mencari musuh dan tidak pula suka bermusuhan, tidak suka mencari-cari aib orang lain apalagi aib pemimpin, namun Islam juga tidak akan pernah lari atu mundur dari musuh, Islam buka agama penakut, Islam tidak akan lari karena semburan air, karena muslimin yang kuat imannya dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya peluru pun akan dikejar, bukan dengan emosi, jika marah karena emosi maka disiram air saja akan lari, dan jika dengan iman yang kuat jangankan semprotan air, peluru pun akan dihadapi. Disini harus kita memahami kemuliaan firman Allah :</b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;"><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b> <b> إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ </b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></div><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b>( البقرة : 153 )</b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><br />
<b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><i>“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar ” ( QS. Al Baqarah : 153 ) </i></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><br />
<b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b> </b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b>Maksudnya adalah Allah akan menolong orang-orang yang sabar, namun jika selalu mengandalkan emosi maka yang menjadi penolong adalah syaitan. Sebagaimana perang Badr Al Kubra terjadi di bulan Ramadhan, Fath Makkah terjadi pada bulan Ramadhan, dan Kemerdekaan RI pun terjadi pada bulan Ramadhan, di bulan Ramadhan justru mendapatkan kemenangan padahal keadaan fisik mereka lemah karena dalam keadaan berpuasa, namun karena mereka hadapi dengan iman dan kesabaran maka Allah yang menjadi penolong mereka. Semoga Allah subhanahu wata’ala semakin memakmurkan ajaran dan tuntunan yang benar dengan munculnya sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang dengan itu Allah akan memakmurkan kita, bangsa kita, kota kita, dilimpahi kedamaian, dijauhkan dari musibah. Ya Rahman Ya Rahim, ribuan musibah yang akan menimpa kami, sebelum musibah itu turun maka jauhkan dan hindarkanlah dari kami, siapa yang bisa menahan semua ini selain Engkau wahai Rabbi, siapa yang bisa merubah semua ini selain nama-Mu yang Maha Luhur Ya Allah.</b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;"><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b> <b> فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا </b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></div><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><i> Ucapkanlah bersama-sama </i></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><br />
<b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b> </b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b><div style="font-size: 20px; text-align: right;"><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b><b> <b> يَا الله...يَا الله... ياَ الله... ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ . </b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></b></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-10012564860321174942011-01-19T00:26:00.000-08:002011-01-24T17:48:22.831-08:00Solat Tanda Kasih Sayang Pecipta Pada Hambanya..<img align="left" alt="Image" border="0" height="210" hspace="6" src="http://majelisrasulullah.org/images/stories/habibana%20%281%29.jpg" title="Image" width="170" />Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. </div>Limpahan puji ke hadirat Allah subhanahu wata’ala Yang telah mengumpulkan kita di dalam tuntunan keluhuran, di dalam hujan rahmat Allah, di dalam limpahan anugerah yang terluhur yaitu seruan Allah subhanahu wata’ala yang kita datangi dan kita dengarkan, yang kita telah sehingga sampailah namaku dan nama kalian dalam keputusan Ilahi tertulis di malam ini sebagai tamu rahmat Allah subhanahu wata’ala, tamu pengampunan Allah, tamu keluhuran Allah, tamu yang disayangi dan dikasihani Allah. Ya Allah, pastikan semua dari kami di dalam kasih sayang-Mu, di dalam pengampunan-Mu, di dalam keluhuran-Mu di dunia dan akhirah. Limpahan puji ke hadirat Allah Yang Maha Luhur yang menyambungkan kita dengan guru-guru yang luhur menuju kepada pemimpin pembawa keluhuran, sayyidina Muhammad shallalahu ‘alahi wasallam, pembawa tuntunan keluhuran Ilahi, yang diwariskan dari zaman ke zaman, sehingga sampailah kita pada hadits luhur ini, dimana kita sama-sama menyambungkan sanad ijazah kepada Al Imam Muslim, yaitu salah seorang muhaddits terbesar yang kedua setelah Al Imam Al Bukhari. Maka sampailah kalimat ini dari guru ke guru hingga bersambung kepada Al Imam Muslim, yang meriwayatkan sanad selanjutnya dari para perawinya sampai kepada rasulullah shallallahu ‘aliahi wasallam. Hadits ini diriwayatkan di dalam Shahih Muslim dimana rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Abu Dzar Al Ghifari Radiyallahu ‘anhum waardah :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ </div><b><i>“Maukah aku beritahukan kepadamu ucapan yang paling dicintai oleh Allah?”. Maka aku katakan, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku ucapan yang paling dicintai Allah itu.” Beliau pun menjawab, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah ‘Subhanallahi wa bihamdih .”</i></b><br />
<br />
Semoga Allah menjauhkan kita dari musibah, menjauhkan kita dari perbuatan dosa dan menjadikan kita orang yang banyak bertasbih.<br />
<br />
<div style="color: black;"><b>Hadirin hadirat</b>, <b>shalat adalah menghadapanya kita kepada Allah subhanahu wata’ala, sebagaiamana sabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Shahih Al Bukhari :</b></div><div style="font-size: 20px; text-align: right;"> إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِي صَلَاتِهِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ </div> <b><i>“Sesungguhnya diantara kalian jika berdiri untuk melakukan shalat, sungguh ia sedang berbicara pada Tuhan Nya”</i></b><br />
Maka ketika shalat terbukalah hijab antara kita dengan Allah, mulai dari kita bertakbiratul ihram dengan mengucapkan <b><i> “ Allahu Akbar ”</i></b> terbukalah hijab antara kita dengan Allah, tabir ruhiyyah antara kita dengan Allah dibuka, namun tabir jasad tidak dibuka tidak bisa kita melihat Allah dengan mata kita, kecuali<span style="color: #0c343d;"> <b>sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam</b></span>, namun mata hati kita dipersilahkan untuk berhadapan dengan Allah, sebagaimana sabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">الإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ </div><div style="color: #0c343d;"><b><i>“ Ihsan yaitu engkau beribadah kepada AllAh seakan-akan engkau melihat-Nya, maka apabila belum bisa melihat-Nya (sadarilah) sesungguhnya Allah melihatmu.”</i></b></div><i style="color: lime;"><b>Maka di saat takbiratul ihram rasakan dan sadari bahwa ada satu dzat Yang Maha Tunggal yang melihatmu, melihat fikiranmu dan sanubarimu yang terdalam,</b></i> mengetahui apa yang akan terjadi padamu, dan mampu mengubah keadaan untuk menjadi lebih baik atau lebih buruk di masa mendatang, maka kita sedang berhadapan dengan Allah saat melakukan shalat mulai dari takbiratul ihram sampai salam. Al Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA dan juga Al Imam Ali Zainal Abidin, saat berwudhu untuk melakukan shalat maka ia gemetar dan wajahnya menjadi pucat, dan ketika ditanya mengapa demikian? Maka dia menjawab : <b><i> “taukah engkau aku akan berhadapan dengan siapa?, Rabbul ‘alamin. </i></b> Demikianlah keagungan shalat, dimana di saat engkau membaca surat Al Fatihah dengan menghadirkan hati dan mendalami maknanya, maka Allah menjawabnya sebagaimana Allah berfirman di dalam hadits qudsy:<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">قَسَّمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ ، فَإِذَا قَالَ : اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ قَالَ اللهُ : حَمَدَنِيْ عَبْدِيْ فَإِذَا قَالَ : اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ، قَالَ اللهُ : أَثْنَى عَليَّ عَبْدِيْ ، فَإِذَا قَالَ : مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ، قَالَ الله : مَجَّدَنِيْ عَبْدِيْ ، فَإِذَا قَالَ : إِياَّكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ، قاَلَ : هَذَا بَيْنْيِ وَبَيْنَ عَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ ماَ سَأَلَ ، فَإِذَا قاَلَ : إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ، صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضّالِّيْنَ ، قَالَ اللهُ : هَذَا لِعَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ </div><div style="color: #0c343d;"><b><i>“Aku (Allah) telah membagi salat diantara Aku dan hambu-Ku menjadi separuh, dan hamba-Ku akan mendapat apa yang dia minta. Apabila hamba berkata: <span style="color: #660000;"> “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang Memelihara sekalian alam”</span>, maka Allah mejawab : “hambaku telah memujiku”, apabila hamba berkata : <span style="color: #660000;">“Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani”</span>, Allah menjawab: “Hambaku telah memuliakan-Ku”, apabila hamba berkata : <span style="color: #660000;">“Yang Menguasai hari Pembalasan (hari akhirat)</span>.” Maka Allah menjawab : “Hambaku telah mengagungkan Aku”, apabila hamba berkata :<span style="color: #660000;"> “ Hanya kepada Engkaulah (Ya Allah) kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”,</span> Allah menjawab : “Ini adalah diantara Aku dan hamba Ku, dan hambaKu kan mendapatkan apa yang dia minta”, apabila hamba berkata :'<span style="color: #660000;">'Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah karuniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat”,</span> maka Allah menjawab : “Semua ini adalah untuk hamba ku, dan hamba ku akan mendapat apa yang dia minta".</i></b></div>Maka selesai shalat akan kau rasakan ketenangan yang membuatmu lebih lebih malas untuk berbuat dosa dan lebih senang berbuat ibadah, itulah makna dari kalimat :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ، صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ </div>( الفاتحة : 6-7 )<br />
<div style="color: #0c343d;"><b><i>“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” ( QS. Al Fatihah : 6-7 )</i></b></div>Dalami kedalaman maknanyadan rasakan kenikmatannya, dan setelah kau selesai shalat pun kenikmatanya akan kekal dan abadi, menuntun kita dari waktu ke waktu, dari satu shalat ke shalat berikutnya, kita akan semakin luhur, semakin indah dan semakin jauh dari musibah hingga kita berjumpa dengan dzat yang kita bersujud kepada-Nya, Allah subhanahu wata’ala. Demikian rahasia keluhuran yang disampaikan kepada kita dari guru kita, dari guru-gurunya sampai kepada imam para guru, guru dari semua guru sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tenangkan hatimu dengan kalimat tasbih, dengan membaca subhanallah wabihamdihi setiap harinya 100 kali maka hatimu akan merasa tenang, harimu akan lebih tenang dibanding hari yang engkau tidak membacanya, wajahmu akan lebih cerah daripada hari yang engkau tidak membacanya, perasaanmu lebih sejuk dibandingkan di hari yang engkau tidak membacanya. Begitu juga setiap selesai shalat membaca <b><i> <span style="color: #0c343d;">Subhanallah 33 x, Alhamdulillah 33 x, dan Allahu Akbar 33 x</span> </i></b> atau 34 kemudian diakhiri dengan bacaan<span style="color: #0c343d;"> </span><b style="color: #0c343d;"><i> Laailaaha illallah wahadahu laa syariika lah, lahu almulku wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir,</i></b> maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu, namun dengan mendalami maknanya, jangan beramal untuk kau mendapatkan balasan dari Allah, jadikanlah amalan kita untuk mencapai keridhaan-Nya, maka Allah akan memberikan apa yang kita inginkan sebelum kita memintanya. Allah Maha Mengetahui hajat kita di masa ini, esok dan yang akan datang. Dan Allah Maha Tau apa yang harus dijauhkan dari kita dan apa yang harus diberikan kepada kita, Allah subhanahu wata’ala yang akan memilihkan yang terbaik dan yang terindah untuk kita, Allah subhanahu wata’ala akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepada kita, jika Allah akan memberi apa yang kita kehendaki sebelum kita meminta, terlebih lagi jika kita memintanya.<br />
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah<br />
Semakin hari semakin banyak manusia yang menjauh dari kebenaran, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :<br />
<div style="font-size: 20px; text-align: right;">لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ </div><div style="color: #0c343d;"><b><i>“Terus menerus ada sekelompok dari ummatku yang mereka tetap nampak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang mencerca mereka sampai datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu.”</i></b></div>Kebenaran yang harus kita cari, teliti guru-gurumu, carilah guru-guru yang mempunyai sanad dan mengikuti guru-gurunya, bukan berarti guru yang tidak mempunyai sanad keguruan maka kita tidak boleh berguru kepadanya, namun harus kita lihat apakah bertentangan dengan guru-guru besar yang lainnya, jika bertentangan maka kita cari guru yang lain. Jika seandainya ada guru yang tidak diketahui sanad keguruannya namun yang diajarkan sama dengan guru-guru yang lain maka hal seperti itu tidak apa-apa berguru kepada seseorang yang tidak diketahui sanad keguruannya. Dijelaskan dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari ada sebuah Atsar sahabat bahwa <b><i> <span style="color: #0c343d;">Ummat tidak akan bersatu dalam kesesatan </span>, </i></b> pasti ada para ulama’ yang membawa pada kebenaran.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-3313174214120159322010-08-11T18:44:00.000-07:002010-08-11T18:45:59.585-07:00MARHABAN YA RAMADHAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyyIkDHxpUL0KaC2WKEdmREJpGaswwgCbbDiU0btnur02CQfx9DTnRPQBQfc8FWh0YVdYaSVpBDzaaWTWh_C3mqk4atcKw7OV2_xWxyyu92HW-6_JPIUzbqNY9dZNg50wwMl8mNCT4sGZ-/s1600/Ramadhan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyyIkDHxpUL0KaC2WKEdmREJpGaswwgCbbDiU0btnur02CQfx9DTnRPQBQfc8FWh0YVdYaSVpBDzaaWTWh_C3mqk4atcKw7OV2_xWxyyu92HW-6_JPIUzbqNY9dZNg50wwMl8mNCT4sGZ-/s400/Ramadhan.png" width="400" /></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-15591599449059700442010-07-29T19:00:00.000-07:002010-07-29T19:00:02.188-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><object height="266" id="BLOG_video-FAILED-0" class="BLOG_video_class" contentid="FAILED" width="320"></object></div><a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000648705556&v=wall&story_fbid=146479708697831%20">http://www.facebook.com/profile.php?id=100000648705556&v=wall&story_fbid=146479708697831 </a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-87372885295297789142010-07-27T17:52:00.000-07:002010-07-27T17:52:40.570-07:00Mutiara Hadith<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimyH2GjmKFx88Sx9DvlDPGM9_9hjn_uJ9N4vefDS7vo4h4h-sKvRxJF_F1NVfB9llfCdW1JoO4vRL6yGEY-lNk7Hb_FO43X8rWPwyrUrYy6mGl0pQ-kqdFMdrOVEGZfbsgh3J2Ku1UHPc8/s1600/Hadith.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimyH2GjmKFx88Sx9DvlDPGM9_9hjn_uJ9N4vefDS7vo4h4h-sKvRxJF_F1NVfB9llfCdW1JoO4vRL6yGEY-lNk7Hb_FO43X8rWPwyrUrYy6mGl0pQ-kqdFMdrOVEGZfbsgh3J2Ku1UHPc8/s400/Hadith.jpg" width="400" /></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-26565347925139153652010-07-26T19:23:00.000-07:002010-07-27T02:20:01.864-07:00Menjulang Kebahagiaan Sunnah Rasulullah<div class="single-post" id="primary"><div class="inside"><div class="primary"><h1 style="color: lime;">Khutbah Terakhir Rasulullah SAW</h1><div class="snap_preview"><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;">Wahai Manusia,dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan.Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini.Oleh itu dengarlah dengan teliti kata-kataku dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini pada hari ini.</span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;">Wahai manusia,sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci,maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak.Janganlah kamu sakiti sesiapa pun agar orang lain tidak menyakiti kamu lagi.Ingatlah bahawa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan diatas segala amalan kamu.<b><i><span style="color: red;">Allah telah mengharamkan riba</span></i></b>,oleh itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.</span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;">Berwaspadalah terhadap <i><b><span style="color: red;">syaitan</span></b></i> demi keselamatan agama kamu.<b><i><span style="color: red;">Dan dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar,maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti nya dalam perkara-perkara kecil</span>.</i></b></span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;">Wahai manusia,sebagaimana kamu mempunyai hak keatas isteri kamu ,mereka juga mempunyai hak di atas kamu.Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang.<b><i><span style="color: magenta;">Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik,berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu yang setia.</span></i></b>Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.</span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;">Wahai manusia ,dengarlah bersungguh-sungguh kata-kata ku ini,<b><i><span style="color: red;">Sembahlah Allah,Dirikanlah solat lima kali sehari,Berpuasalah di Bulam Ramadan dan Tunaikanlah Zakat dari harta kekayaan kamu.Kerjakanlah ibadat Haji sekiranya kamu mampu.</span></i></b>Ketahuilah bahawa setiap Muslim adalah bersaudara kepada Muslim yang lain.Kamu semua adalah sama,tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan beramal soleh.</span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;">Ingatlah,bahawa kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan.Oleh itu <b><i><span style="color: red;">Awasilah agar jangan sekali-kali terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.</span></i></b></span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;">Wahai manusia,tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru.Oleh itu wahai manusia,nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu.Sesumgguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara,yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya ,nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya.Itulah Al-Quran dan Sunnahku.</span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;">Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku menyampaikan pula kepada orang lain.Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dari ku.Saksikanlah Ya Allah bahawasanya telah aku sampaikan risalah Mu kepada hamba-hamba mu.</span></div><div style="color: cyan;"><i>(Khutbah ini disampaikan oleh Rasullah s.a.w pada 9hb Zulhijjah Tahun 10 Hijrah di Lembah Uranah,Gunung Arafah.)</i></div></div></div><hr class="hide" /><div class="secondary"><div class="featured"><br />
</div><br />
</div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-39390290617997624142010-07-14T18:38:00.000-07:002010-07-15T00:49:46.869-07:00What is your objective in life? Apa tujuan anda dalam hidup?<a href="http://blog.iloveallaah.com/"><img alt="" class="alignnone" height="357" src="http://farm4.static.flickr.com/3032/2405665912_c8532db59c.jpg" width="500" /></a><br />
<div style="background-color: white; color: #274e13;">Allah says:</div><div style="background-color: white; color: magenta;"><b>"<span style="background-color: white;">And I created not the Jinn and mankind except that they should worship Me. I seek not any provision from them nor do I ask that they should feed Me. Verily, Allah is the All-Provider, Owner of power, the Most Strong." [Noble Quran 51:56-58]</span></b></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><i><b><span class="long_text" id="result_box"><span title="">Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali bahwa mereka harus menyembah-Ku. </span><span style="background-color: white;" title="">Saya mencari tidak ada ketentuan dari mereka juga tidak saya meminta mereka Aku makan. </span><span title="">Sesungguhnya Allah itu Maha-Provider, Pemilik kekuasaan, yang Maha Kuat "[Noble Qur'an. 51:56-58]</span></span></b></i><b> </b></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><span class="long_text" id="result_box"><span title="">Allah mengingatkan kita dalam Ayat di atas bahawa kita dicipta hanya untuk tujuan menyembah Dia saja, sebagai ganjaran atas SEMUA ketentuan dan Berkah dari-Nya, DAN Abadi di alam The akhirat. </span><span style="background-color: white;" title="">Dan Dia memberi rahmat-Nya, dengan mengingatkan kita bahawa Dia adalah Pemilik Segala Daya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, termasuk menjadi sang Pemilik hari kiamat ketika Dia akan menghakimi dan menentukan nasib manusia bergantung pada perbuatan dan niat.<br />
</span><b><span style="background-color: white;" title="">Tujuan utama kami adalah Syurga. </span><span style="background-color: white;" title="">Untuk mencapai matlamat ini, kita perlu mencari kepuasan dengan Tuhan kita, dan cara hidup Dia telah memerintahkan kita untuk hidup. </span><span style="background-color: white;" title="">Menjadi puas hati dengan Allah bererti tidak memiliki keluhan dengan apa yang telah ditetapkan untuk kita, dan menyerahkan kepada Allah akan dalam ketaatan, dengan keluar mempersoalkan-Nya dan Perintah Nya. </span><span style="background-color: white;" title="">Menjadi puas hati dengan Tuhanmu adalah keyakinan bahawa Dia mahu hanya baik untuk ciptaan-Nya (manusia). </span><span style="background-color: white;" title="">Allah juga puas hati dengan hamba-Nya yang puas dengan Tuhannya-itu bersama, dan kami meminta Allah untuk hati dan jiwa yang diisi dengan kandungan zikirullah dan ketenangan.</span></b></span></div><div style="background-color: white; color: magenta;"><b>Allah says:</b></div><div style="background-color: white; color: magenta;"><b> </b></div><div style="background-color: white; color: magenta;"><b>"O tranquil soul! Come back to your Lord, well-pleased and well-pleasing! Enter then among My servants, And enter My Paradise!'' [Noble Quran 89:27-30]</b></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><i><b><span class="medium_text" id="result_box"><span title="">Allah berfirman:<br />
</span><span style="background-color: white;" title="">"Hai jiwa yang tenang Kembalilah kepada Tuhanmu, baik-baik-senang dan menyenangkan! Masukkan kemudian di antara hamba-Ku,! Dan masuk surga-Ku!''[Noble Qur'an 89:27-30]</span></span></b></i></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><span class="medium_text" id="result_box"><span style="background-color: white;" title=""> </span></span><b> </b></div><div style="color: #274e13;"><span class="long_text" id="result_box"><span style="background-color: white;" title="">Sama seperti tuan rumah menjemput seorang tetamu terhormat di rumahnya, </span></span></div><div style="color: #274e13;"><span class="long_text" id="result_box"><span style="background-color: white;" title="">Allah menyebut pelayan The Paradise bahawa Dia menciptakan, dan siap untuk hamba-hamba-Nya benar.</span><span style="background-color: white;" title="">Jauhkan memperbaharui tujuan anda dan menilai diri sendiri:</span><span style="background-color: white;" title="">Kita harus tetap menggunakan kertas itu tujuan kita.</span></span></div><br />
<div style="background-color: white; color: magenta;">Allah says:</div><div style="background-color: white; color: magenta;"><b>"Nay! I swear by the Day of Resurrection. And nay! I swear by An-Nafs Al-Lawwamah. Does man think that We shall not assemble his bones." [Noble Quran 75:1-3]</b></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><i><b><span class="medium_text" id="result_box"><span title="">"Nay! Aku bersumpah dengan hari kiamat Dan nay.! Aku bersumpah dengan An-Nafs Al-lawwamah. Adakah manusia menyangka, bahawa Kami tidak akan dapat mengumpulkan tulang-tulangnya." </span><span style="background-color: white;" title="">[Noble Quran 75:1-3]</span></span></b></i><b> </b></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><span class="long_text" id="result_box"><i><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="In
the first Ayah, Allah swears by the Yaum-al-Qiyamah (Day of
Resurrection) and then He goes on, to swear by the Reproaching soul that
we must have, which in turn reminds us of the Yaum-al-Qiyamah.">An-Nafs Al-lawwamah adalah jiwa mencela diri yang membuat pertanyaan itu sendiri, dan terus itu sendiri di pusat. Dan ini adalah jiwa yang membantu kita dalam bekerja-konsisten untuk alasan yang lebih tinggi. Ini soalan kita: <br />
<br />
<b>"Apakah itu cukup?" <br />
<br />
"Adakah anda melakukannya dengan niat yang benar?" <br />
<br />
"Adakah anda melakukan hal yang benar?" <br />
<br />
"Jika anda tidak meminta Allah untuk mengampunkan anda untuk dosa-dosamu?" <br />
<br />
"Mintalah pengampunan dan tidak mengulangi kesalahan ini!" <br />
<br />
"Bagaimana kau bisa puas dengan melakukan hal ini banyak, ketika Sahabah digunakan untuk melakukan banyak lagi?!" <br />
<br />
.... Dan seterusnya ... jiwa ini menarik anda kembali apabila anda merasa bangga pada diri sendiri, dan membuat anda di pusat. </b> <br />
<br />
Dalam Ayat pertama, Allah bersumpah dengan Yaum al-Qiyamah (hari kiamat) dan kemudian Dia melanjutkan, untuk bersumpah dengan jiwa yang mencela bahawa kita harus memiliki, yang pada gilirannya mengingatkan kita pada Yaum al-Qiyamah. </span></i><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The reproaching
soul reminds us each time we do something that we will gathered on the
Day of Resurrection and our bones will be resurrected and assembled
after our death."><i>Jiwa mencela mengingatkan kita setiap kali kita melakukan sesuatu yang kita akan berkumpul pada hari kiamat dan tulang kita akan dibangkitkan dan dihitung selepas kematian kita. </i> </span><i><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="We
have to develop this reproaching soul within us by constantly renewing
our intentions, reminding ourselves by listening to good lectures as
often as we can, indulging in only beneficial talk and good deeds and
being around people who care about their Hereafter and ours.">Kita harus mengembangkan jiwa mencela dalam diri kita dengan terus-menerus mengemas kini niat kita, mengingatkan diri kita dengan mendengar ceramah yang baik sesering mungkin, pantai yang hanya bicara menguntungkan dan baik perbuatan dan berada di sekitar orang yang peduli tentang mereka akhirat dan kita. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="These are the food and nutrition for the reproaching soul.">Ini adalah makanan dan gizi untuk jiwa mencela. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Feed it!">Feed it! </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The main food is
installation of deep-borne fear and Taqwa of Allah and the Hereafter.">Makanan utamanya adalah pemasangan ketakutan mendalam yang terbawa dan Taqwa Allah dan hari akhirat. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="We
have to set practical goals by carefully prioritizing them.">Kita harus menetapkan tujuan praktikal dengan hati-hati memprioritaskan mereka. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="For example, if we
are habituated to reciting 1 page from the Quran daily, lets raise the
bar to 2 pages; if we are regular with our Salah, then consider starting
the habit of Salatul Duha (morning prayer after sunrise) and/or Witr">Sebagai contoh, jika kita terbiasa untuk membaca 1 halaman dari Quran setiap hari, membolehkan meningkatkan standard untuk 2 halaman, jika kita secara rutin dengan kita Sembahyang, kemudian mempertimbangkan memulakan kebiasaan Salatul Duha (doa pagi selepas matahari terbit) dan / atau Witr </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title=".">. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="If we feel our
weakness is in judging or making assumptions about others, rectify it by
listening to the reproaching soul within each one of us- "Isn't
Allah the judge over His creation, why don't you judge yourself before
you are judged">Jika kita merasa kelemahan kita adalah di dalam menilai atau membuat andaian tentang orang lain, memperbaiki itu dengan mendengar mencela dalam jiwa kita masing-masing-"Bukankah Allah hakim di atas ciptaan-Nya, kenapa tidak anda menilai diri anda sendiri sebelum dihakimi </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="?"">? " </span></i><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="If one has a
problem in over-spending his money, once again, listen to what the
reproaching soul has to say- remember the poor, remember what the Quran
has to say about over-spending!"><i>Jika seseorang mempunyai masalah di atas-menghabiskan wang, sekali lagi, mendengar apa yang mencela jiwa telah berkata-ingat yang miskin, mengingati apa yang Quran katakan tentang over-pengeluaran! </i><br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The worst type of soul is the Nafs-al-Ammarah- the wretched
soul.">Jenis terburuk jiwa adalah Nafs al-Ammarah-jiwa malang. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Allah says in the
Quran:">Allah berfirman dalam Quran:</span></span> </div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: magenta;"><b>"Verily, the self is inclined/urged to evil." [Noble Quran 12</b>:53]</div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><i><b><span class="short_text" id="result_box"><span title="">"Sesungguhnya, diri cenderung / didesak untuk jahat." </span><span style="background-color: white;" title="">[Noble Quran 12:53]</span></span></b></i> </div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><span class="long_text" id="result_box"><span title="">Ini adalah jiwa yang dalam tanpa pengawasan, diabaikan atau tidak makan dengan benar. </span><span style="background-color: white;" title="">jiwa ini memiliki setan sebagai sekutu-kadang menyadari bahwa, kadang-kadang tidak. </span><span style="background-color: white;" title="">Kadang-kadang, pemilik jiwa ini begitu senang tentang itu, dan dia adalah satu untuk siapa Allah menunjuk Shay tan sebagai nya Qarin (teman / partner). </span><span style="background-color: white;" title="">Allah berfirman:</span></span></div><div style="background-color: white; color: magenta;"><b>"And whosoever turns away blindly from the remembrance of the Most Gracious, We appoint for him Shay tan to be a Qarin (a companion) to him." [Noble Quran 43:36]</b></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><i><b><span class="medium_text" id="result_box"><span title="">"Dan barang siapa </span></span></b></i><i><b><span class="medium_text" id="result_box"><span title="">membabi buta </span></span></b></i><i><b><span class="medium_text" id="result_box"><span title="">berpaling daripada mengingati yang Maha Pemurah, Kami menunjuk baginya Shaytan menjadi QARIN (pendamping) untuk dia." </span><span style="background-color: white;" title="">[Noble Quran 43:36]</span></span></b></i></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><i><b><span class="medium_text" id="result_box"><span style="background-color: white;" title=""> </span></span></b></i><b> </b></div><div style="background-color: white; color: magenta;"><b>Reflecting Upon Allah's Names & Attributes:</b></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><i><b><span class="short_text" id="result_box"><span title="">Setelah mencerminkan Nama Allah & Attributes:</span></span></b></i><b> </b></div><div style="background-color: white; color: #274e13;"><span class="long_text" id="result_box"><b><span title="">Kita harus selalu merenungkan mendalam atas nama Allah yang paling sempurna dan sifat, nama-Nya yang sempurna dalam segala hal.<br />
</span><span style="background-color: white;" title="">Ketika kita mengatakan Allah adalah Al-'Alim (Yang Maha Mengetahui) itu harus dengan keyakinan sedemikian rupa sehingga akan membawa kita untuk menjadi sedar tentang Dia saat melakukan apa-apa, kerana apa pun yang kita lakukan, Dia sedar! </span><span style="background-color: white;" title="">Dia menyedari semua fikiran kita, jadi kita harus mengikhlaskan niat kita. </span><span style="background-color: white;" title="">Dia menyedari apa yang kita lakukan di rumah kita secara peribadi, dan apa yang kita lakukan di depan umum, maka kita tidak menjadi baik hanya untuk mengesankan awam. </span><span style="background-color: white;" title="">Jika kita berbohong, Dia sedar, jika kita fitnah, Dia sedar.<br />
</span><span style="background-color: white;" title="">Ketika kita mengatakan Allah adalah Al-Ghafur (Yang Maha Pengampun,), kita harus menyedari bahawa Allah mengasihi orang-orang yang mencari pengampunan, maka, kita harus terus mengingati Allah, dan mencari pertobatan dari-Nya Yang Maha Kuasa.<br />
</span></b><span style="background-color: white;" title=""><b>Begitu juga, kita harus tahu Tuhan kita dengan Semua nama-Nya sempurna, dan merenungkan kepada mereka, memanggil Dia oleh mereka, dan berdoa kepada-Nya dengan memanggil-Nya dengan nama-Nya.</b><br />
</span><i style="color: magenta;"><b><span title="">Tidak ada waktu yang lebih baik untuk bermula daripada hari ini.</span></b></i></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-8895934309572786162010-07-14T18:27:00.000-07:002010-07-14T18:29:57.352-07:00Majlis Perkahwinan Anje<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOw2sN6p3R6kuD-uLnxUzhwUSk3PQPlPrT8SpyNtYEz0QWRzXXYcyQlYndr0WPUwMywZYSxqL6DR_N_48YP0yMgxhYJRgCF-LjJafUzqMkg1kWUO5zKRQ9xbpQ5_aikV8pnsKFTqOH9MMC/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOw2sN6p3R6kuD-uLnxUzhwUSk3PQPlPrT8SpyNtYEz0QWRzXXYcyQlYndr0WPUwMywZYSxqL6DR_N_48YP0yMgxhYJRgCF-LjJafUzqMkg1kWUO5zKRQ9xbpQ5_aikV8pnsKFTqOH9MMC/s320/8.jpg" width="240" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8sxFzFKyFGx0HUEC-WotpWn4HykFfGvF1dxXss8afNbHAEpLbjPpAcUki2xaegKLqpJ5fTjH5SHH5Jm2cqYlUujqL3utHW021LJR6Ux4ZY85wHYFnP8WppirmaXG2f0EXyads0dxaGTwP/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8sxFzFKyFGx0HUEC-WotpWn4HykFfGvF1dxXss8afNbHAEpLbjPpAcUki2xaegKLqpJ5fTjH5SHH5Jm2cqYlUujqL3utHW021LJR6Ux4ZY85wHYFnP8WppirmaXG2f0EXyads0dxaGTwP/s200/5.jpg" width="200" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhifGUKfH7mC8GPEZlkbadkW4hLEL03Rbm03NV5i0CUcMOBI0Spu2Ki-rNDqZ6Z0UHPIZbQTT_Yu4-dzsMsEC6VdiK7-Y8_H0WWmmnreaiyjm-OApYODV8AuCp1FDBI9tzkbAHM-23UcxHi/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhifGUKfH7mC8GPEZlkbadkW4hLEL03Rbm03NV5i0CUcMOBI0Spu2Ki-rNDqZ6Z0UHPIZbQTT_Yu4-dzsMsEC6VdiK7-Y8_H0WWmmnreaiyjm-OApYODV8AuCp1FDBI9tzkbAHM-23UcxHi/s200/1.jpg" width="200" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOYsLqkZkCuxuqELHYf66i5DC_EBxxo0DRkt6ZbDkMb4AMaJagypBp1POdOAJs4AUpm6Ico3ltRIWlXa2AA3p06syh35wKUSmnrCbuCPEU5KHdYyt6BUsmXVKxLGcZ69_GEx81nj19NXBB/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOYsLqkZkCuxuqELHYf66i5DC_EBxxo0DRkt6ZbDkMb4AMaJagypBp1POdOAJs4AUpm6Ico3ltRIWlXa2AA3p06syh35wKUSmnrCbuCPEU5KHdYyt6BUsmXVKxLGcZ69_GEx81nj19NXBB/s200/2.jpg" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVn7fOS2v7RafM_2PMG61l5JBIF_ID4M-D7K02H6sH4Sy3pHysjh1vX-RHtxA29MXkIbtnVk4o5T4S05nW-n8jzyk5pY_NWKdMDZQeSGyXMBVxQTGDUohaq7HGsKkiLQJPCLBAIfLDK8ib/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVn7fOS2v7RafM_2PMG61l5JBIF_ID4M-D7K02H6sH4Sy3pHysjh1vX-RHtxA29MXkIbtnVk4o5T4S05nW-n8jzyk5pY_NWKdMDZQeSGyXMBVxQTGDUohaq7HGsKkiLQJPCLBAIfLDK8ib/s200/3.jpg" width="150" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFzS1ONYgs03xUSN58m7kfHTepvlwchGUCdpjI3kVjBqROfGJI3wzdkB1IarnQ4nE8Hx8xfmMiod1mrbnKro16520lNT7QtSbQ47HFZwhciIWybw7Idc0Mp_XKKmcdzKUOZ6CvLLt3aIET/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFzS1ONYgs03xUSN58m7kfHTepvlwchGUCdpjI3kVjBqROfGJI3wzdkB1IarnQ4nE8Hx8xfmMiod1mrbnKro16520lNT7QtSbQ47HFZwhciIWybw7Idc0Mp_XKKmcdzKUOZ6CvLLt3aIET/s200/7.jpg" width="150" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif22ZujAAYeYXZ3MBYvJkPj34jeHVW_zthTmCCAzJeAydR4dUp0-klVr3YuF6ZYneyLos615roA0XOnrJMYAVCH-GDDEbCjtTGXsC6bIaBZ7b95UsYfcu1cM9CTiJ4kEPbsG_mdYphYQzw/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif22ZujAAYeYXZ3MBYvJkPj34jeHVW_zthTmCCAzJeAydR4dUp0-klVr3YuF6ZYneyLos615roA0XOnrJMYAVCH-GDDEbCjtTGXsC6bIaBZ7b95UsYfcu1cM9CTiJ4kEPbsG_mdYphYQzw/s200/6.jpg" width="200" /></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-17595083729159052432010-07-13T23:15:00.000-07:002010-07-13T23:15:52.487-07:00Ijazah Sarjana Muda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCBOgw7km89DUd4SjKODTs1WpS9p12k6E1GZUWILrYQ4zppkTsG31bItmhD4J0RQV1ZubkMbM-3RgCtb6z2RVfgWYWHIMfO4XWxOPUC5hPLqXSMJEeI9df_OReEfjnIvy_BKKe7XQ8CQWD/s1600/Picture+416.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCBOgw7km89DUd4SjKODTs1WpS9p12k6E1GZUWILrYQ4zppkTsG31bItmhD4J0RQV1ZubkMbM-3RgCtb6z2RVfgWYWHIMfO4XWxOPUC5hPLqXSMJEeI9df_OReEfjnIvy_BKKe7XQ8CQWD/s640/Picture+416.jpg" width="480" /></a></div><div style="text-align: center;">Selasai Pra sekolah Faris Aiman</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQzVhSAwnYrUd84lPdLlgzm3Et0b2AaqSHDQw1qVoXvKr-IDbSbXQ-8GmsCtuXKJ5QFzxXGasbA4qm6bJmr_A7XCrT9zln8nU4oVo_ffn1xAQDd1uzJ9YkJeq3Vk2LplyJHrT9JPTVe9U-/s1600/Picture+408.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQzVhSAwnYrUd84lPdLlgzm3Et0b2AaqSHDQw1qVoXvKr-IDbSbXQ-8GmsCtuXKJ5QFzxXGasbA4qm6bJmr_A7XCrT9zln8nU4oVo_ffn1xAQDd1uzJ9YkJeq3Vk2LplyJHrT9JPTVe9U-/s400/Picture+408.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ijazah SARJANA MUDA. 2009</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7476865932600039805.post-5841916231086798932010-06-28T21:05:00.000-07:002010-06-28T22:28:12.165-07:00Suasana Majlis Harijadi IMRAN gee. jun2010<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS6sl3QVw_7Qy8TYFR5YAFqJf9CY7EIIp9r2CMO-HDHhlQqei2qK4oc-qKacfme_AYWZtmaRd5Anjyyt_Wvh53I1VhadzSeQPX6p1VCo0J3Bd7trxPalkIeEG0RhV8iwYSo7Wn1Qrg44Kt/s1600/P1000408.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS6sl3QVw_7Qy8TYFR5YAFqJf9CY7EIIp9r2CMO-HDHhlQqei2qK4oc-qKacfme_AYWZtmaRd5Anjyyt_Wvh53I1VhadzSeQPX6p1VCo0J3Bd7trxPalkIeEG0RhV8iwYSo7Wn1Qrg44Kt/s400/P1000408.JPG" width="400" /></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiecRS_KsaDsMR_WUUFCFCNw7fHxXVG3OuxpgE2Kgk-TvUwbK9JHY1jn1innOGvC-XkVGhTT-Zv0Tldzp0689tCpdBKbNjlGQWTKaPIYyyLqMWmwIEkcr62rIf4BXqlLc8Z7B8e0EPqUAJd/s1600/P1000440.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiecRS_KsaDsMR_WUUFCFCNw7fHxXVG3OuxpgE2Kgk-TvUwbK9JHY1jn1innOGvC-XkVGhTT-Zv0Tldzp0689tCpdBKbNjlGQWTKaPIYyyLqMWmwIEkcr62rIf4BXqlLc8Z7B8e0EPqUAJd/s400/P1000440.JPG" width="400" /></a><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsj4a2Yf5rBAIZWUbdLSB4IANeuawYkuk_ypYHKGWgYSVxo9nwo-9atYAVfJdMPRDYKAB12PgE8CYV9ZpT8WvqU9ikxNj_Q0Irn36ZjdOSDSr0jKq-HTcwUtERv6cbwqLe2FmOdhe8BSs1/s1600/P1000438.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsj4a2Yf5rBAIZWUbdLSB4IANeuawYkuk_ypYHKGWgYSVxo9nwo-9atYAVfJdMPRDYKAB12PgE8CYV9ZpT8WvqU9ikxNj_Q0Irn36ZjdOSDSr0jKq-HTcwUtERv6cbwqLe2FmOdhe8BSs1/s400/P1000438.JPG" width="400" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEharDGwazRNROopJvNitSj1kh0FiuBamwOLxv85Vpf09vXw6sUTWmNmabckgAKkEtEmL9jsRDhLbwNMqs-DXbcfbPfZ8VFKhJRdbQaKpL5FLsudxzviFj62Cxytl2ePipuuoEC2WsDhBI9a/s1600/P1000395.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEharDGwazRNROopJvNitSj1kh0FiuBamwOLxv85Vpf09vXw6sUTWmNmabckgAKkEtEmL9jsRDhLbwNMqs-DXbcfbPfZ8VFKhJRdbQaKpL5FLsudxzviFj62Cxytl2ePipuuoEC2WsDhBI9a/s400/P1000395.JPG" width="400" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBc17E4h8oD_roXFakcJrQcDGr9gXmXWV9I2b-bd1PW2NzHA1p19qLRtgsU586vVcK-N0UKsClz0Q36fBJc1kSPXKGfZmJXbWUAbv94GxJV-BGLego81g413qyWWQ0B9YypiAIpZHZkA02/s1600/P1000392.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBc17E4h8oD_roXFakcJrQcDGr9gXmXWV9I2b-bd1PW2NzHA1p19qLRtgsU586vVcK-N0UKsClz0Q36fBJc1kSPXKGfZmJXbWUAbv94GxJV-BGLego81g413qyWWQ0B9YypiAIpZHZkA02/s400/P1000392.JPG" width="400" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiStZSF1yFD2fmFPKv7BRuFFZR2L5fsN_BEhNEi9TXSaoVmG62aIOJQVpTwxqGgAc99ehbEbHk2xCBYslbLt64TNq2O2i_KSUEkZfs2gZS0OdUuFY0VaFKO1Isy-kPkCbNBPwLQ6idoRp-E/s1600/P1000441.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiStZSF1yFD2fmFPKv7BRuFFZR2L5fsN_BEhNEi9TXSaoVmG62aIOJQVpTwxqGgAc99ehbEbHk2xCBYslbLt64TNq2O2i_KSUEkZfs2gZS0OdUuFY0VaFKO1Isy-kPkCbNBPwLQ6idoRp-E/s400/P1000441.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQWXtTAWoBAe0eTELO-Lw6KHxGR-Z7XHSETxVSu1J_Xga7gmZFv_mUbZ6ger49gY3Znr3dr5ILL1CMSzSP999rzHkmyOotk58sVnfzXIJG6ds31wXw_ud2NL6-G1razkOm0yfTct7jXPUm/s1600/P1000442.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQWXtTAWoBAe0eTELO-Lw6KHxGR-Z7XHSETxVSu1J_Xga7gmZFv_mUbZ6ger49gY3Znr3dr5ILL1CMSzSP999rzHkmyOotk58sVnfzXIJG6ds31wXw_ud2NL6-G1razkOm0yfTct7jXPUm/s400/P1000442.JPG" width="400" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWmaPqiNoxE36LE-o4t1F3RjSVIzm70l3TY4DLMGZnf0azwuSNpLVC8acT1f9D4XXqzzzwwWFW_Y2ULw_5qOgqfMd-YRGGPDjcm3x453WuBb93L8l0_0dVScJk5kR6nO6iNekr3Fy5lATp/s1600/P1000401.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWmaPqiNoxE36LE-o4t1F3RjSVIzm70l3TY4DLMGZnf0azwuSNpLVC8acT1f9D4XXqzzzwwWFW_Y2ULw_5qOgqfMd-YRGGPDjcm3x453WuBb93L8l0_0dVScJk5kR6nO6iNekr3Fy5lATp/s400/P1000401.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div>Unknownnoreply@blogger.com0